BETANEWS.ID, KUDUS – Beberapa pembeli tampak sedang mengantre di lapak Telor Congkel yang berada di belakang SMP 2 Kudus. Dis ana, seorang perempuan sedang sibuk membolak-balik adonan di dalam cetakan yang dipanaskan dengan api kecil. Dia adalah Nurus Sofyani Dyah Ayu Sutraningsih (22), penjual Telor Congkel.
Seusai melayani, Nurus begitu ia sering disapa, bersedia berbagi informasi tentang penjualan di sana. Ia menuturkan, ia mulai buka usaha Telor Congkel sejak 14 Oktober 2022 lalu. Menurutnya, meski baru, jajanan yang dijualnya mendapat respon bagus dari pembeli.

“Kebanyakan pada penasaran dengan jajanan ini, karena namanya juga saya ambil berbeda dengan yang lain,” beber Nurus kepada betanews.id, Senin (24/10/2022).
Baca juga: Crepes Jumbo di Mister Crap ini Topingnya Melimpah, Harga Mulai Rp5 Ribu
Jajanan telor congkel, kata Nurus, terinspirasi dari jajanan takoyaki yang berisi sosis maupun tempura dari segi bentuk. Namun, untuk telor congkel berisi sayuran kol, wortel, seledri yang dirajang kecil kemudian dikasih telur.
“Ini jajanan takoyaki versi murahnya. Karena isiannya sayuran dan tidak seperti takoyaki. Untuk satu biji telor congkel ini hanya seribuan saja,” rinci warga Kelurahan Sunggingan RT 2 RW 6, Kecamatan/Kabupaten Kudus tersebut.
Menurutnya, kebanyakan pembeli saat ini dari kalangan anak-anak dan anak muda. Setidaknya dalam sehari, ia bisa menjual antara 120 sampai 130 biji. Capaian itu dianggapnya sudah bagus, lantaran usaha tersebut masih baru.
Baca juga: Jadi Primadona, Pisang Keju 31 Ini Porsinya Gede, Varian Rasa dan Topingnya Banyak
“Saya membuka usaha ini berawal dari PHK perusahaan yang saat itu ada pengurangan karyawan. Karena sebulan nganggur saya hanya bermain handphone saja, kemudian saya melihat vidio ada yang menjual jajanan seperti ini, namun di daerah lain. Modal awal ya Rp1,2 juta untuk persiapan gerobak dan beberapa bahan awal,” terangnya.
Salah satu pembeli yakni Putri mengaku sudah dua kali jajan di sana. Karena merasa cocok dengan rasa dan harganya ia kemudian membeli lagi.
“Pertama saya penasaran. Kemudian kali ini karena rasanya enak saya pun membeli lagi,” pungkasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin