31 C
Kudus
Jumat, Maret 29, 2024

Hanya Digelar di Kudus, Peserta Audisi Umum PB Djarum Membeludak, Capai 2.334 Atlet

BETANEWS.ID, KUDUS – Sebanyak 2.334 atlet putra dan putri di kelompok usia U-11 dan U-13 akan mengikuti Audisi Umum PB Djarum 2022 di GOR Djarum, Kecamatan Jati, mulai besok, Rabu (19/10/2022).

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin menjelaskan, tahun ini Audisi Umum PB Djarum hanya digelar di Kudus, tak seperti sebelum pandemi yang dilaksanakan di berbagai daerah.

para peserta Audisi Umum PB Djarum saat beraktivitas di GOR Djarum. Foto: Rabu Sipan

“Untuk pesertanya berasal dari seluruh pelosok Indonesia. Peeserta paling jauh datang dari Papua,” bebernya sat jumpa pers, Selasa (18/10/2022).

Baca juga: Stadion Djarum di Rendeng Ditargetkan Rampung Awal 2023, Ini Deretan Fasilitasnya

Untuk tahun ini, Audisi Umum PB Djarum diselenggarakan dengan format berbeda. Pada proses seleksi awal akan melaui dua tahap screening, yaitu para peserta akan diminta bermain selama lima menit pada 19 Oktober dan tampil selama 10 menit pada 20 Oktober. Setelah tahap screening, proses seleksi akan berlanjut ke tahap turnamen dari 21 sampai 23 Oktober.

“Pembaruan ini bertujuan agar kualitas atlet dapat terlihat dengan jelas,” tegas pria yang juga menjabat Ketua PB Djarum itu.

Untuk kategori putra, para semifinalis di kelompok U11 dan U13 akan masuk ke tahap karantina. Sementara sektor putri hanya finalis yang masuk karantina.

Di tahap karantina itu, menurut Ketua Tim Pencari Bakat PB Djarum Sigit Budiarto juga berbeda dengan audisi sebelumnya. Tahun ini, pihaknya akan meggelar selama tiga pekan. Oleh karenanya dia meminta peserta untuk mengeluarkan seluruh kemampuan.

“Prosesnya sangat panjang untuk menjadi atlet PB Djarum jika dibandingkan dengan audisi di tahun-tahun sebelumnya,” imbuhnya.

Baca juga: Pembangunan Stadion Djarum Capai 50 Persen, Akan Berkapasitas 1.100 Penonton

Dalam tahap karantina itu, calon atlet PB Djarum akan dinilai melalui tiga aspek, yakni tes fisik, tes kesehatan, dan psikotes. Tes fisik dilaksanakan untuk mengukur daya tahan atlet dalam bertanding, tes kesehatan untuk mengukur tingkat kerawanan cedera atlet.

Kemudian psikotes terbagi menjadi dua, yakni tes penalaran dan tes sosio-emosional. Tes penalaran dilakukan guna mengukur taraf kecerdasan, sedangkan tes sosio-emosional sebagai tolok ukur kondisi emosional atlet dalam memecehkan masalah.

“Rangkaian tes bagi para atlet tersebut nantinya menjadi salah satu bahan pertimbangan tim pencari bakat untuk meloloskan peserta,” pungkas Sigit.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
133,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER