31 C
Kudus
Jumat, April 19, 2024

Ganjar Disanksi, Pakar Politik UNS: ‘Bisa Saja Upaya PDIP Raih Simpati Publik’

BETANEWS.ID, SOLO – Pakar Politik Universitas Sebelas Maret (UNS) Agus Riwanto menilai, dipanggilnya Ganjar Pranowo oleh Badan Kehormatan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan, terkait pernyataan Ganjar ‘siap nyapres’ yang berujung pemberian sanksi berupa teguran lisan, disebut sebagai langkah untuk mendapatkan simpati publik.

“Ini kayak pemilu 2004 pada waktu Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), kan pernah diolok-olok.Tentu mendapatkan simpati publik yang tinggi dan bahkan rating SBY naik ya. Karena kalau orang Jawa dikuyo-kuyo, kira-kira PDI mencoba ingin memainkan itu, narasi itu ya,” kata Agus ketika ditemui di UNS, Kamis (27/10/2022).

Baca juga: Diisukan Ramai Dilamar Sejumlah Partai untuk Nyapres, Ganjar: ‘Saya PDI Perjuangan!’

Ia menyebut, bisa saja hal itu merupakan upaya PDIP untuk meraih simpati publik untuk menaikkan rating nama PDIP dan anggotanya.

“Jadi itu untuk PDI lagi maskudnya. Ratingnya Ganjar kan jadi naik dia, seperti seolah-olah dikuyo-kuyo partai. Harapannya supaya publik memberi ruang simpati pada dia, dan itu ratingnya dia naik. Dan justru ini ratingnya dia positif, bukan negatif, positif buat PDIP, positif juga buat Ganjar,” imbuhnya.

Ditanya apakah fair dengan menggunakan cara tersebut, menurut Agus, setiap partai memiliki pedoma dan aturan kader partai masig-masing. Namun kalau PDIP menganggap hal tersebut adalah suatu pelanggaran, maka harus ada sanksi yang jelas yang dijatuhkan.

“Kalau PDIP itu menganggap adalah pelanggaran dan diberi sanksi, buat saya itu otoritas PDIP yang memberi itu. Makanya sanksi yang diberikan Ganjar itu kan serius, juga tidak serius. Seriusnya dipanggil, tapi nggak seriusnya cuma di sanksi,” ucapnya.

Menurutnya, secara hokum, sanski harus dibuat secara tertulis secara detail, seperti waktu dikeluarkan, disahkan oleh siapa dan harus dipublikasikan ke masyarakat.

Menurut Agus, cara yang dilakukan PDIP tersebut adalah hal yang positif. Saat ini, PDIP sedang menimbang siapa yang akan dicalonkan pada Pilpres 2024 mendatang, apalah Puan Maharani yang cukup kuat di internal partai atau Ganjar.

“Tapi menurut saya dua-dua nya sama kuat, tapi kalau PDIP mau fair melihat animo publik, berdasarkan survei-survei, jelas Ganjar nampak di sana itu kan lebih tinggi dari hasil survei yang lain,” ujarnya.

Baca juga: Ganjar Angkat Suara Soal Namanya Masuk Bursa Capres Partai Nasdem

Ditanya soal prediksinya siapakah yang akan diajukan PDIP pada Pilpres 2024 mendatang, Agus belum bisa menerka. Seperti pada 2014 lalu yang dicalonkan dicalonkan PDIP ternyata Jokowi.

“Partai akan melihat bahwa posisi survei publik lebih menentukan dibandingan keinginan partai. Saya yakin partai akan realistis ya, karena kalau dilihat dulu waktu pak jokowi kan juga gitu. PDIP kan nggak mau menaikkan waktu itu, tapi PDIP terpaksa ya dengan situasi untuk kemenangan partai dan solidaritas partai dianggap Jokowi lebih layak daripada yang lain, saya kira mirip-mirip juga,” katanya.

Editor: Kholistiono

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
135,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER