BETANEWS.ID, KUDUS – Kabupaten Kudus setiap hari menghasilkan sampah sebanyak 600 meter kubik (M3) atau setara 130 ton. Dengan banyaknya sampah yang dihasilkan, tempat pembuangan akhir (TPA) yang berada di Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo pun penuh dengan sampah dan nyaris tak muat lagi.
Kabid Pengelolaan Persampahan dan Ruang Terbuka Hijau Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kudus yakni Suparmin mengatakan, TPA di Tanjungrejo itu luasannya sekitar 5,6 hektare. Saat ini kondisinya sangat penuh, tapi pihaknya belum bisa memperluas TPA itu pada tahun ini.
Baca juga: Ini Langkah Dinas PKPLH untuk Ciptakan Kudus Sebagai Kota Bersih dan Rapi
“130 ton sampah masuk ke TPA tiap harinya jelas membuat kesulitan penempatan. Namun, tahun ini kami belum bisa melakukan perluasan TPA tersebut,” ujar Suparmin kepada Betanews.id, beberapa hari yang lalu.
Dia mengungkapkan, belum bisa dilakukan perluasan lahan TPA di Kudus karena terkendala anggaran. Sebab, anggaran tahun ini masih terkena refokusing untuk penanganan Covid-19.
“Kami tidak ngomong Pemkab Kudus tak punya anggaran, tapi kita tahu sendiri keadaannya. Saat ini anggarannya masih terkena refokusing,” bebernya.
Idealnya kata dia, TPA di Tanjungrejo butuh lahan perluasan sekitar 4 hektare. Sedangkan anggaran yang dibutuhkan bisa mencapai puluhan miliar.
“Anggarannya bisa capai puluhan miliar. Sebab, selain untuk lahan, juga ada pembangunan dan kolam leachate dan pagar,” ungkapnya.
Baca juga: Desa Gondosari Kudus Punya ‘Kapal Selam’ yang Mampu Hasilkan Pupuk Organik
Menurutnya, perluasan TPA harus dibarengi dengan pembangunan kolam leachate. Karena jika tidak, akan berdampak buruk kepada warga sekitar. Sebab kolam leachate itu nantinya berfungsi sebagai penampung air lindi dari sampah.
“Perluasan TPA tanpa ada kolam Leachete, bau sampah akan kian menyengat dan tentu menggangu warga sekitar,” ujarnya.
Editor : Kholistiono
