31 C
Kudus
Selasa, April 22, 2025

Usung Judul ‘Jeritan-jeritan Kebisuan’, Teater Tigakoma Angkat Isu Kesehatan Mental

BETANEWS, KUDUS – Auditorium Universitas Muria Kudus (UMK) malam itu ramai didatangi orang yang akan menyaksikan pertunjukan teater Tigakoma. Tampak beberapa panitia, terlihat sibuk mendata dan mempersilakan tamu untuk masuk ke ruang pentas seni.

Mengusung judul “Jeritan-Jeritan Kebisuan” teater bertajuk KuPen (kudune pentas) itu digelar sebagai bentuk rindu setelah akibat pandemi Covid-19 pentas teater sangat jarang digelar.

Moh Rouful Kh atau Kim selaku Sutradara mengatakan, mengetahui isu mental health atau penyakit mental yang terjadi di Indonesia, menjadi inspirasi diadakannya pertunjukan teater. Menurutnya, masyarakat belum banyak yang menyadari, pentingnya memahami fenomena ini.

-Advertisement-
Salah satu adegan dalam pentas Teater Tigakoma. Foto: Sekarwati.

Baca juga: Suarakan Hal Tabu dalam Masyarakat Lewat Pentas Teater Cantik itu Luka

“Untuk kali ini kita mengangkat pertunjukan yang bertemakan penyakit mental. Pada era sekarang masyarakat belum sadar mengenai penyakit mental, sehingga digambarkan dengan kejadian yang terjadi di Indonesia,” katanya pada betanews.id pada Kamis (28/7/2022) malam.

Selain itu, Kim menerangkan jalan cerita yang diambil dari kisah nyata ini bertujuan untuk, memberikan kesadaran tentang penyakit mental. Melalui penggambaran tokoh utama bernama Wena, diharapkan mampu memberikan pelajaran berharga pada penonton.

“Jadi ini ditulis dari kisah nyata, terinspirasi dari kasus-kasus yang mungkin agak awam oleh masyarakat. Jadi tujuannya, adanya pertunjukan membuka pola pikir masyarakat,” terang Mahasiswa semester VII jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia itu.

Masalah penyakit mental divisualisasikan melalui karakter Wena. Seorang perempuan tumbuh dari keluarga broken home, berdampak buruk dengan kejiwaannya. Tidak hanya itu, Wena pun mendapatkan tekanan dari teman-temannya. Hingga pada puncak konflik cerita, Wena pun putus asa dan akhirnya mati bunuh diri. Kim menerangkan, ia bahkan membutuhkan waktu 2,5 bulan dalam masa latihannya.

“Persiapan sudah sangat matang, mulai dari panggung, panitia, aktor, musik, sampai lighting. Prosesnya dari awal hingga akhir membutuhkan waktu dua bulan setengah,” terangnya.

Lain halnya dengan Kim, Ketua Panitia Sinta Haryani menjelaskan, dalam rangka menyambut anggota baru teater Tigakoma ia pun mengadakan kegiatan Kudu Pentas (KuPen). Sinta melanjutkan, mulai dari pemeran hingga panitia merupakan anggota baru sebagai bentuk latihan membawakan pertunjukan.

“KuPen ini kami khusus kan untuk keluarga baru yang bergabung di teater Tigakoma, dengan judul Jeritan-Jeritan Kebisuan. Mulai dari panitia, sutradara, skrip naskah itu orang-orang baru untuk mengolah skill mereka,” jelasnya.

Baca juga: Nasib Suram Tembang Macapat dalam Pentas Layang Bandang Teater Apotek SMK Duta Karya

Sinta menuturkan, telah menampung sebanyak 350-400 peserta, baik dari Kudus dan luar kota, di antaranya Demak, Jepara, hingga Solo.

“Untuk peserta sekitar 350-400 itu tiket yang kami sediakan dan sudah terjual semua. Kebetulan ini untuk umum, ada dari kota sendiri dan luar kota, seperti Demak, Jepara, Pati, dan Solo,” ujar Mahasiswa semester V Pendidikan Bahasa Indonesia.

Editor : Kholistiono

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER