BETANEWS.ID, SEMARANG – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang Semarang bakal penuh dalam waktu dekat ini. Sebab, lahan TPA yang mempunyai luas 46 hektare itu, hanya tersisa 6 hektare saja. Dalam satu hari sampah yang masuk TPA Jatibarang mencapai 1.000 ton.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang Bambang Suranggon mengatakan, agar sampah bisa terus tertampung, kini pihaknya sudah menggunakan metode landfill.
Baca juga: Sampah di Semarang Capai 900 Ton Sehari, Pemkot Kerahkan Pasukan Maggot
“Terkait penumpukan sampah di TPA Jatibarang, kini kita sudah melakukan metode landfill. Yaitu caranya nanti armada kami turunkan drop, setelah didrop, nanti kita akan melakukan penataan dengan alat berat buldoser,” jelasnya.
Tetapi, lanjut Bambang, metode landfill ini hanyalah sementara. Karena akhir bulan ini, pihaknya tengah melakukan pelelangan untuk proyek Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL)
“Rencananya nanti kita akan mengubah sampah menjadi energi listrik, jadi nanti zero waste. Untuk melakukan PSEL ini, ditargetkan 2 tahun lagi, kira-kira tahun 2024 selesai. Jadi sementara menunggu PSEL, dalam 1,5 tahun ini kita upayakan terus untuk menata sampah, dan pastinya juga memberikan edukasi ke masyarakat untuk mengelola sampah dengan baik.,” ujarnya.
Tak hanya itu, pihaknya pun mengaku, kini sedang mengajak partisipasi dari investor untuk menyelenggarakan pengolahan sampah di beberapa titik di Semarang, dengan membuka kawasan gerai menyemai sampah mandiri.
Baca juga: Unik, Warung Makan di Semarang Ini Bayarnya Pakai Sampah Plastik
“Dengan dibukanya kawasan gerai menyemai sampah mandiri di beberapa titik, nanti harapannya secara masif bisa mengurangi 10 ton sampah,” katanya.
“Jadi nanti 30 persen diolah oleh masarakat lewat gerai menyemai sampah mandiri, dan nanti 70 persen diolah ke TPA dengan PSEL. Dengan progam strategi kebijakan daerah seperti itu, dipastikan untuk mengurangi sampah di Semarang akan sukses ,” tutupnya.
Editor : Kholistiono
