BETANEWS, KUDUS – Semerbak aroma kopi tercium sejak memasuki gang yang mengarah ke Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus. Aroma wangi itu berasal dari tempat produksi Kopi Jetak milik Aziz. Meski begitu, rumah berpagar itu tak terlihat ada banner atau papan yang menunjukkan tempat produksi kopi. Hanya aroma khas kopi yang tercium dari dalam rumah tersebut.
Rumah yang digunakan untuk tempat produksi Kopi Jetak tersebut adalah milik Aziz (64). Ia pun menjelaskan, bahwa kopi buatannya punya rasa yang khas. Kenikmatan Kopi Jetak buatannya, berasal dari resep turun temurun keluarga sejak tahun 1950.
Baca juga: Cerita Aziz Rintis Usaha Kopi Jetak, Naik Sepeda Ontel ke Warung-warung untuk Tawarkan Produknya
“Ada pahitnya ada manisnya, beda dari yang lain. Aroma wanginya juga bisa dicium sendiri,” kata Aziz kepada betanews.id pada Kamis (7/7/2022).
Aziz menerangkan, untuk menciptakan kopi yang enak memerlukan proses yang panjang. Aziz menggunakan biji kopi jenis Robusta yang diambil dari petani Pegunungan Muria.
“Kopi yang dikirim dari pengepul kemudian dibersihkan, dicuci, dikeringkan dan disangrai. Setelah itu didinginkan dan diselep agar bisa dinikmati,” terangnya.
Tidak hanya itu, cara memasak Kopi Jetak pun tidak sembarangan. Aziz melanjutkan, saat menyangrai biji kopi, harus dengan api yang dihasilkan arang kayu mahoni. Sehingga terjadi proses penyatuan aroma di antara biji kopi dengan kayu, yang menyebabkan Kopi Jetak menjadi lebih harum.
“Untuk pengapian, kami menggunakan kayu mahoni. Biasanya kami ambil dari Jepara,” imbuhnya.
Baca juga: Mencicipi Kopi Sidikalang dan Gayo Premium dengan Harga Terjangkau di Keopi Tjang
Untuk pemasaran Kopi Jetak, katanya, tidak hanya dijual di sekitar Kudus saja, melainkan merambak ke luar kota, seperti Demak dan Jepara. Selain itu, ia juga menjualnya ke Jakarta dan Yogyakarta hingga ke luar pulau Jawa.
Kopi Jetak buatan Aziz ini, dijual dengan harga bervariasi. Untuk Kopi Jetak ukuran ¼ kilogram dihargai Rp 17.500, 100 gram harga Rp 7 ribu, 10 gram harga Rp 1 ribu, 1 kilogram harga Rp 70 ribu, dan paket kopi dengan gula sehargai Rp 1.500 per gelas.
“Setiap harinya bisa menjual 35 kilo dan selalu habis,” jelasnya.
Editor: Kholistiono