BETANEWS.ID, KUDUS – Mohammad Anshori terlihat sedang memilah buah di pekarangan rumahnya yang berada di Desa Bae RT 2 RW 5, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus. Buah-buah itu kemudian dimasukkan ke dalam tong plastik berwarna biru yang berada di dekatnya. Rupanya, Anshori sedang membuat eco enzyme yang punya banyak khasiat.
Di sela-sela aktivitasnya itu, Anshori bersedia menjelaskan tahap-tahap pembuatan eco enzyme. Dia menuturkan, langkah utama dalam pembuatan adalah memilih bahan dari sisa sayuran maupun buah-buahan yang sudah tidak terpakai. Penting untuk dicatat, bahannya harus yang masih segar atau bisa dikatakan belum busuk.
“Karena bahan yang sudah busuk ini tidak bisa dibuat untuk proses pembuatan eco enzyme. Terlebih banyak varian yang dipakai dalam proses pembuatan eco enzyme ini, maka hasil akan lebih bagus,” bebernya, selasa (12/7/2022).
Baca juga: Diklaim Bisa Sembuhkan PMK, Eco Enzyme Buatan Anshori Laris Manis
Ia melanjutkan, biasanya ia lebih sering menggunakan limbah organik dari buah-buahan, meski sayuran juga bisa dipakai. Menurutnya, limbah buah-buahan lebih bagus untuk membuat eco enzyme.
“Kalau saya biasanya menggunakan bahan seperti kulit jeruk, apel, belimbing, kulit buah naga, kulit pisang, buah pir, dan lain sebagainya,” ungkapnya.
Langkah selanjutnya, melakukan pencampuran antara air bersih, molase (tetes tebu), dan bahan organik. Ia katakan, untuk perbandingan bahannya adalah air bersih 10 liter, molase 1 kilogram, dan bahan organik 3 kilogram.
“Pertama campurkan air 10 liter dan molase 3 kilogram dengan rata. Setelah itu yang terakhir campurkan bahan organik 3 kilogram menjadi satu di wadah toples atau drum,” terangnya.
Baca juga: Pupuk Cair dari Urine Kelinci Buatan Anshori Ini Jadi Buruan Petani
Setelah tercampur semua, kata Anshori, tutup rapat agar proses fermentasi berjalan maksimal. Menurutnya, pekan pertama proses fermentasi tersebut menghasilkan gas yang tutupnya harus dibuka sebentar, agar gas tersebut keluar.
“Setelah bahan tadi tercampur dan ditutup rapat, kemudian diamkan selama 3 bulan lamanya agar proses pembuatan eco enzyme bisa maksimal. Setelah tiga bulan, proses fermentasi tadi bisa dipanen dan jadilah eco enzyme,” pungkasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin