BETANEWS.ID, KUDUS – Kementerian Perindustrian Republik Indonesia resmi mencabut subsidi minyak goreng curah, Selasa (31/5/2022). Kebijakan ini rupanya kembali berdampak pada stok minyak goreng curah di Kabupaten Kudus yang mulai langka.
Agen minyak goreng curah di Pasar Bitingan Muhari (50) mengatakan, sejak ada kabar subsidi dicabut, pengiriman minyak goreng curah dari distributor Semarang juga mulai tersendat. Kemungkinan, selain pencabutan subsidi juga dikarenakan banjir Rob yang terjadi di Semarang kemarin.
“Sejak beberapa hari lalu pengiriman minyak goreng curah tersendat. Sehingga stok terbatas,” bebernya.
Baca juga: Pembeli Migor Kemasan Masih Minim Meski Harga Turun, Pedagang: ‘Banyak Pilih Minyak Curah’
Dia menuturkan, dulu sebelum ada kabar subsidi minyak goreng curah dicabut, pengiriman lancar. Bahkan, saat itu stoknya habis bisa dikirim hari itu juga. Namun, saat ini tidak bisa dan harus menunggu dulu.
“Saya itu biasanya sekali order minyak goreng curah ke distributor Semarang sebanyak tiga ton, biasanya langsung dikirim. Namun, saat ini tidak bisa begitu, harus menunggu dulu,” ungkapnya.
Ia pun memaklumi hal itu. Sebab sejak ada pencabutan subsidi, harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng curah di pasaran belum ditentukan. Mungkin hal itu yang menjadi keraguan para distributor mengirim minyak goreng curah ke agennya.
“Untuk permintaan minyak goreng curah tetap banyak. Bahkan ini berebut, beberapa pembeli terpaksa harus balik dengan tangan hampa, karena kehabisan,” ujarnya.
Dia menuturkan, sebelumnya butuh waktu sekitar sepekan untuk menghabiskan tiga ton minyak goreng curah. Namun, saat ini sehari langsung habis diburu para pembeli.
Baca juga: Tingkatkan Ekonomi Berbasis Digital, Pemkab Kudus Tahun Ini Bangun Fiber Optik di Empat Kecamatan
“Saya sampai nolak-nolak pembeli ini, Mas. Jika saya mau tiga ton ini bisa habis sehari, tapi saya kan harus memprioritaskan pelanggan lama. Jangan sampai mereka kecewa, sehingga tiga ton ini habisnya butuh waktu dua sampai tiga hari,” tuturnya.
Salah satu pembeli, Basirun mengaku memilih menggunakan minyak goreng curah dari pada minyak goreng kemasan karena lebih hemat.
“Saya sudah lama berlangganan di sini dan selama ini memang menggunakan minyak goreng curah untuk menggoreng ayam daganganku. Namun, sayang hari ini saya nggak kebagian minyak goreng curah karena sudan habis,” ujarnya.
Dia berharap, pengiriman minyak goreng curah lancar lagi. Sehingga stoknya melimpah dan barangnya ada lagi. Warga yang butuh pun bisa mendapatkannya dengan mudah.
Editor: Ahmad Muhlisin