BETANEWS.ID, PATI – Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Dinkop dan UMKM) Kabupaten Pati memastikan, sampai saat ini belum ada informasi terkait bantuan bagi UMKM. Yaitu, bantuan produktif usaha mikro (BPUM).
“Bantuan untuk UMKM belum ada. Kemarin banyak yang menanyakan BPUM, selama ini kami belum memberikan statement,” kata Kepala Bidang UMKM pada Dinkop Pati Hendri Kristiyanto, Jumat (17/6/2022).
Terkait informasi yang beredar bahwa akan ada BPUM tahun 2022, Hendri memastikan bahwa sampai saat ini belum ada pembicaraan terkait hal itu. Dinkop Pati pun belum menyebarkan informasi terkait bantuan tersebut, karena memang dari Kementerian Koperasi dan UKM juga belum ada statement resminya.
Baca juga: Pengajuan BPUM Tahap 2 di Kudus Segera Dibuka, Catat Tanggalnya
“Karena kami memberikan statement setelah ada berita resmi dari kementerian. Kalau belum ada, jangan percaya. Nyatanya sampai sekarang belum ada informasinya, padahal kabar itu sudah ada sejak bulan Januari lalu,” terangnya.
Terkait BPUM, pihaknya tak menampik bahwa dua tahun terakhir memang ada. Terlebih bagi pelaku usaha yang terdampak pandemi Covid-19. Namun menurutnya, di tahun 2022 ini belum ada rencana tersebut. Pembahasan di tingkat provinsi pun belum ada.
“Tahun kemarin sudah ada pencarian BPUM, tahun 2020 itu Rp 2,4 juta dan tahun 2021 Rp 1,2 juta. Tapi yang tahun 2022 belum ada rencana. Tapi mudah-mudahan ada (bantuan lagi), karena itu sebagai modal tambahan pelaku usaha,” ucapnya.
Di samping itu, Hendri mengaku, tahun 2022 setiap kabupaten/kota di Jawa Tengah mendapat bantuan CSR dari Bank Jateng sebanyak Rp 1 miliar. Alokasi dana sebesar itu, sebagai upaya memulihkan perekonomian daerah yang terdampak pandemi Covid-19. Baik itu untuk Dinas Pertanian, Dinas Perdagangan, Dinas Sosial, Dinkop dan UMKM, serta lainnya.
Alokasi paling banyak, diakui Hendri memang untuk UMKM. Di Kabupaten Pati sendiri, semua bantuan yang didapatkan digunakan untuk membeli produk UMKM di Pati.
“Bantuan itu kita gunakan untuk pembelian produk UMKM yang kita kemas dan kita bagikan kepada seluruh nakes di Kabupaten Pati. Yakni, sebagai bingkisan lebaran berisi makanan maupun minuman. Kita berikan kepada sekitar 4.300 nakes di Pati tanpa terkecuali,” jelasnya.
Di tahun 2022 ini pula, Dinkop Pati sedang menyiapkan sistem informasi data tunggal (SIDT) Koperasi dan UMKM (KUMKM) di seluruh Kabupaten Pati. Targetnya ada 100 ribu UMKM di Pati yang masuk dalam data tunggal SIDT-KUMKM seluruh Indonesia.
Baca juga: Bantuan UMKM Rp 2,4 Juta Diperpanjang Hingga 20 November, Ini Tips Daftar Anti Gagal
Dinkop Pati sendiri menerjunkan 208 enumerator yang bertugas melakukan pendataan KUMKM di seluruh wilayah. Di mana nantinya dengan data tunggal itu dapat digunakan sebagai acuan KUMKM di Indonesia untuk mendapatkan bantuan.
“Mulai bulan Maret lalu sudah kita mulai pendataan. Kita semaksimal mungkin mendata semuanya. Kalau ada bantuan-bantuan, bisa langsung ke sana (menyasar UMKM yang sudah terdata),” tandasnya.
Editor : Kholistiono