BETANEWS.ID, KUDUS – Di halaman rumah yang berada di Perumahan Muria Indah blok F nomor 5, Desa Gondangmanis, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Tommy Maranthika Immanuel (35) tampak sedang bermain dengan beberapa reptil peliharannya yakni leopard gecko.
Pria yang akrab disapa Tommy itu memang sudah hobi memelihara binatang seja kecil. Namun, karena tempat tinggalnya di dalam perumahan dan padat penduduk, sehingga hanya hewan tertentu yang bisa dipelihara.
“Pada tahun 2005 saya menonton pameran reptil di Semarang. Sejak saat itu saya pun menyukainya. Kemudian saya memelihara ular sanca,” ujar Tommy kepada Betanews.id, Jumat (29/4/2022).
Menurut dia, memelihara ular sanca tidak lama karena dikomplain keluarga. Mereka takut digigit atau malah dibelit sama ular sanca yang dipeliharanya.
Baca juga: Sejak Pelihara Perkutut Katuranggan Banyu Mili, Rezeki Ndoro Kakung Lancar Bak Air Mengalir
“Tahun 2006 saat ada gathering reptil di Semarang saya ketemu sama peternak leopard gecko. Saya pun kemudian diedukasi tentang keuniakan leopard gecko dan cara merawatnya,” beber Tommy.
Setelah itu, ia pun tertarik dan mencari tahu lebih banyak tentang leopard gecko di internet. Usai yakin, ia pun kemudian menjual ular kesayangannya dan membeli sepasang leopard gecko seharga Rp800 ribu.
“Yang saya beli saat itu leopard gecko jenis super hypo tangerine carrot taill (SHTCT) berumur sebulan. Dari sepasang leopard gecko itu saya belajar merawat dan membesarkannya,” jelasnya.
Dia mengatakan, leopard gecko masa dewasanya cepat. Saat leopard yang dipeliharanya umur tujuh bulan sudah memasuki periode bertelur atau cluth. Di mana leopard gecko bisa bertelur tiap dua pekan sekali, selama maksimal enam kali.
“Setiap bertelur itu dua butir jadi tinggal mengkalikan saja hasilnya. Setelah telur menetas, anakan leopard gecko sudah mulai laku dijual saat umur dua pekan. Harganya pun cukup menggiurkan, mulai Rp100 ribu hingga jutaan per ekor,” ungkapnya.
Baca juga: Dari Hobi Pelihara Ikan, Syafiul Kini Bisa Hidup Berkecukupan dari Toko Cupang Empire Kudus
Dari penjualan anakan itu, kata dia, uangnya dibelikan lagi indukan lain agar menambah koleksi. Bahkan ia pernah mempunyai 100 ekor leopard gecko dari berbagai jenis, seperti leopard gecko jenis raptor, eclipse, SHTCT, macksnow, albino tremper, snow tremper, snow eclipse, snow raptor, lemon frost, dan blizarg.
Dia mengatakan, merawat leopard gecko sangat mudah. Makanannya hanya jangkrik dan ulat hongkong, tidak butuh tempat yang luas, serta perawatannya bisa disambi.
“Dengan memelihara leopard gecko saya bisa menyalurkan hobi tanpa harus mengganggu jam kerja saya. Saya juga bisa bisa mendapatkan penghasilan tambahan dengan menjual anakan leopard gecko,” ungkapnya.
Dia menuturkan, peminat leopard gecko cukup banyak. Selain orang Kudus juga banyak dari daerah lain, terutama mereka yang hobi dengan reptil.
Editor: Ahmad Muhlisin
