31 C
Kudus
Jumat, April 19, 2024

Anti Kayu Sambungan, Beduk Buatan Sugiarto Bisa Bertahan Puluhan Tahun dan Suara Tetap Bagus

BETANEWS.ID, KUDUS – Beberapa kayu berdiameter cukup besar terlihat berjajar di samping rumah di Desa Kedungsari, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus. Bagian tengah kayu tersebut sudah dibubut karena akan dijadikan beduk. Di tempat tersebut juga terlihat beduk yang hampir jadi, hanya kurang finishing saja sehingga sangat jelas terlihat kayu utuh tanpa sambungan.

Menurut sang pemilik usaha, Sugiarto (43) beduk di tempatnya memang dibuat dari kayu utuh. Ia mengatakan, selama ini memang anti memproduksi beduk menggunakan kayu sambungan. Bahkan, dibayar berapa pun ia mengaku tak bersedia memproduksi bedug dengan bahan kayu sambungan.

Sugiarto tampak sedang menyelesaikan pembuatan beduk. Foto: Rabu Sipan.

“Beduk berbahan kayu sambungan itu tidak bisa awet. Tidak lama suaranya juga berubah. Oleh sebab itu saya tidak memproduksi bedug menggunakan kayu sambungan, dibayar berapa pun saya tidak mau. Ini kan tentang nama baik Istana Bedug, nama baik usaha saya,” bebernya, Selasa (19/4/2022).

Baca juga: Agar Produksi Terus Jalan dan Karyawan Tetap

Dia mengatakan, Istana Bedug sudah belasan tahun memproduksi bedug berbagai ukuran. Mulai dari ukuran diameter 60 centimeter sampai diameter 180 centimeter. Ia pun menjamin keawetan bedug hasil produksinya tersebut.

“Beduk dari Istana Bedug saya jamin awet. Bahkan saya berani garansi hingga puluhan tahun,” ungkap ayah dari tiga anak tersebut.

Selain itu, ia juga tidak bisa menggunakan kayu sembarangan. Saat ini, ia hanya menggunakan kayu trembesi, mahoni, dan mangga. Menurutnya ketiga kayu tersebut memiliki serat dan tekstur yang sangat baik untuk dijadikan beduk. Suaranya juga tidak gampang berubah.

“Sebenarnya ada lagi kayu yang bagus yakni jati. Namun tidak kuat harganya, terlalu mahal,” ungkapnya.

Sedangkan untuk kulit beduk, ia menggunakan kulit kerbau, sebab lebih tebal ketimbang kulit sapi, jadi lebih awet.

Baca juga: Beduk dan Rebana Buatan Sugiharto Unggulkan Kualitas Suara dan Tahan Lama

“Kulit sapi itu tipis tidak bagus untuk beduk. Beduk dari Istana Bedug menggunakan kulit kerbau yang saya dapat di Kudus,” terangnya.

Dengan kualitas tersebut, kata dia, produk yang dipasarkan secara konvensional atau dari mulut ke mulut itu sudah memiliki banyak pelanggan. Bahkan pelanggannya sudah seantero Nusantara.

Untuk harga, beduk dari Istana Bedug dibanderol mulai Rp8 juta per set hingga termahal Rp150 juta. Harga tergantung ukuran dan kerumitan motif ukirnya.

“Per set itu terdiri beduk, kentongan dan jagraknya. Untuk proses pembuatan satu setnnya kami butuh 10 hari sampai dua bulan, tergantung besar kecil beduk dan motif ukirnya juga. Lebih kecil dan motifnya tidak rumit tentu lebih cepat dan lebih murah,” tandasnya.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
135,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER