BETANEWS.ID, SEMARANG – “Buku yang kemarin di mana Mas?,” Teriak seorang pelanggan yang datang ke Kedai Samsara yang berbeda di Jalan Nakula, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Kedai Samsara berbeda dengan kedai pada umumnya. Kedai tersebut juga menyediakan buka bacaan mulai dari sastra, berita lingkungan hingga filosofi.
Wajar saja, jika terdapat banyak buku yang terpajang di dinding kedai tersebut. Selain buku, kedai tersebut juga dihiasi beberapa tulisan bijak dan hiasan dinding berupa tanaman.
Baca juga : Kopi Bersamamu, Kedai dengan View Persawahan yang Lagi Hits di Semarang
Kedai yang dibuat oleh sekumpulan mahasiswa asal Kota Semarang itu sengaja dibuat untuk sarana diskusi. Pelanggannya kebanyakan juga anak-anak muda yang sedang berdiskusi.
Barista Kedai Samsara, Ahmad Raffy mengatakan, kedai tersebut memang dibangun untuk sarana diskusi anak-anak muda.
“Ini kita desain memang agar ramah untuk diskusi anak-anak muda,” jelasnya kepada Betanews.id, Selasa (19/4/2022).
Dia dan teman-temannya, sengaja menyediakan buku agar pengunjung juga bisa membaca buku selain menikmati kopi di kedai tersebut.
“Kalau di sini yang paling laris itu kopi susu,” paparnya.
Biasanya, dia mulai buka pukul 11.00 WIB dan tutup pukul 22.00 WIB. Selain melayani pesanan secara offline, dia juga melayani pembeli secara online.
“Kita bisa dipesan dari gofood dan lainnya,”imbuhnya.
Selain kopi, dia juga menjual minuman teh dengan beragam jenis. Pengunjung hanya perlu mengeluarkan Rp 10 ribu untuk menikmati aneka minuman di Kedai Samsara.
“Kita juga menyediakan makanan ringan yang harganya juga terjangkau,” paparnya.
Sementara itu, salah satu pelanggan, Iwan Afrianto mengaku sudah menjadi pelanggan tetap di Kedai Samsara. Bahkan, dia mengaku datang ke Kedai tersebut setiap malam. “Saya suka desainnya ini,” paparnya.
Baca juga : Ganjar Akhirnya Datangi Objek Wisata Sawah Bergambar Dirinya yang Viral
Selain lokasi, dia juga menyukai minuman kopi di Kedai Samsara yang cocok di lidahnya. Hal itulah yang membuat Iwan betah ngopi berjam-jam di Kedai Samsara.
“Di sini enak, bisa lihat orang lalu lalang dan baca-baca buku juga,” kata pria kelahiran Kabupaten Batang itu.
Editor : Kholistiono
