BETANEWS.ID, KUDUS – Dua pekan jelang Ramadan, penjualan baju muslim di Pasar Kliwon masih sepi. Kondisi ini membuat para pedagang pusing, karena tak tahu penyebabnya.
Salah satu pedagang, Yunus Maulana (30) mengatakan, Dalam sehari, ia hanya mampu menjual sekitar enam hingga delapan potong saja. Berbeda jauh dengan sebelum pandemi yang bisa menjual hingga beberapa lusin pakaian.
“Dulu itu dua pekan sebelum Ramadan para bakul sudah kulakan baju muslim. Tak hanya bakul dari Pulau Jawa, tapi bakul dari pulau seberang juga banyak yang datang,” beber Pemilik Toko Krisna itu, Jumat (18/3/2022).
Baca juga: Jelang Ramadan Harga Daging Ayam Naik, Pedagang di Kudus Menjerit Karena Penjualan Sepi
Yunus berharap, penjualan baju muslim pria dan wanita dengan harga mulai Rp80 ribu sampai Rp200 ribu per potong di tokonya itu bisa segera meningkat, setidaknya saat mepet Ramadan atau Hari Raya Idulfitri.
“Semoga saja nanti pas dekat-dekat Bulan Ramadan atau Hari Raya Idul Fitri penjualan baju muslim bisa meningkat. Semoga saja penjualan bisa kembali normal,” harapnya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Zubaidi. Dia mengaku penjualan baju muslim saat ini masih lesu. Keadaan ini juga belum ada peningkatan dari tahun sebelumnya.
“Masih sama dengan tahun lalu. Dua pekan jelang Ramadan penjualan baju muslim masih sepi,” ujarnya.
Baca juga: Pedagang Bakso Ketar-ketir Takut Harga Daging Sapi Naik Jelang Ramadan
Dia mengatakan, sebulan menjelang Ramadan biasanya para bakul dari lain daerah berbondong-bondong ke Pasar Kliwon untuk berbelanja baju muslim. Namun, beberapa tahun terakhir ledakan pembelian baju muslim itu tak terjadi.
“Berarti sudah tiga tahun ini penjualan baju muslim sepi jelang Ramadan. Semoga saja nanti di hari mendekati Hari Raya Idul Fitri penjualan baju muslim di kios saya bisa meningkat,” harap Zubaidi.
Editor: Ahmad Muhlisin
