BETANEWS.ID, SOLO – Kasus Covid-19 di Kota Solo yang terus meningkat membuat Pemerintah Kota (pemkot) Solo melakukan beberapa evaluasi. Salah satunya adalah mematikan lampion selama sepekan ke depan.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menjelaskan, keputusan itu diambil setelah melihat lampion depan Balai Kota Solo hingga Pasar Gedhe sangat sering terjadi kerumunan warga yang ingin berfoto.
“Seminggu ini lampion kita matikan dulu ya. Kita evalausi seminggu ini,” kata Gibran. Senin (7/2/2022).
Diketahui, kasus Covid-19 di Kota Solo per hari ini tercatat sebanyak 567 kasus.maka dari itu, Gibran akan mengeluarkan kebijakan pengetatan dalam Surat Edaran (SE) Wali Kota Solo yang akan segera diterbitkan. Menurutnya, masyarakat saat ini tidak perlu takut lantaran tingkat kematian warga Solo akibat Covid-19 yang rendah.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Solo Kini Sudah Menyebar ke 21 Sekolah
“Ya saya sarankan jangan berkerumun. Ya itu juga PKL nanti kita evaluasi lagi ya. Event pariwisata masih jalan, tenang aja. Masih jalan tapi dengan pengetatan. Pokoknya masih jalan semua tapi ada pembatasan dan pengetatan,” kata dia.
Disamping itu, Ketua Panitia Bersama Imlek Kota Solo, Sumartono Hadinoto menambahkan, meski lampion dimatikan, di lokasi masih ada petugas yang tetap berjaga untuk membagikan masker kepada warga yang tidak mengenakan, serta menyemprot lokasi lampion dengan disinfektan.
Baca juga: Buntut Kerumunan Warga, Pemkot Solo Hidupkan Lampion Selama 4 Jam Saja
“Jadi mulai mati kemarin malam sampai waktu yg belum ditentukan,” paparnya.
Terkait event-event Imlek lainnya seperti Cap Go Meh, menurut Sumartomo tetap akan dilaksanakan, tapi dengan beberapa pembatasan.
“Marilah kita dukung bersama-sama, apapun eventnya, bukan hanya lampion, semua event akan terus tetap jalan. Tapi masyarakat diimbau saling menyadari,” tutup Sumartono.
Editor: Ahmad Muhlisin
