BETANEWS.ID, SEMARANG – Komunitas tato ajang karya anak Semarang (Akar Asem) mengadakan galang donasi untuk korban bencana erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur. Hasil dari pelayanan tato tersebut, sebagian akan dikirim ke korban bencana.
Juru bicara Akar Asem, Abdul Munir mengatakan, aksi galang donasi tersebut merupakan aksi spontanitas dari anggota karena banyak korban akibar erupsi Gunung Semeru. Melihat hal itu, dia dan teman-temannya tak tinggal diam.
“Akhirnya membuka donasi melalui tato ini. Nanti sebagian kita akan berikan kepada korban erupsi dan selebihnya untuk membeli bahan tato,” jelasnya saat ditemui di Pasar Bulu Semarang, Jumat (10/12/2021).
Baca juga: Disabilitas Kudus Galang Donasi untuk Bantu Korban Erupsi Gunung Semeru
Kegiatan penggalangan donasi ini akan berlangsung selama tiga hari mulai Jumat sampai Minggu. Bagi warga yang mau mencoba untuk mentato bagian tubuhnya bisa datang ke Pasar Bulu. Munir buka layanan tato mulai pukul 14.00 WIB hingga 21.00 WIB.
“Kita mulai hari Jumat ini hingga minggu, tiga hari,” paparnya.
Dia mengaku, aksi solidaritas ini penting karena kepedulian sesama manusia. Menurutnya, jika terdapat saudara yang terkena bencana harus tergerak hatinya. Untuk itulah, Akar Asem membuat aksi galang dana bagi warga yang terdampak erupsi.
“Aksi solidaritas ini penting karena kepedulian sesama manusia,” katanya.
Sampai saat ini, donasi yang terkumpul sudah ada Rp250 ribu. Selain untuk donasi warga yang terdampak erupsi di Lumajang, pihaknya juga ingin membuktikan jika orang yang mempunyai tato tak semuanya jahat.
Baca juga: Siswa MAN 2 Kudus Gelar Doa Bersama Hingga Galang Dana untuk Korban Erupsi Semeru
“Ini juga untuk menepis stigma masyarakat kalau orang bertato itu kriminal,” paparnya.
Sementara itu, salah seorang donatur, Harry mengaku tergerak dengan penggalangan dana melalui tato, karena dirinya suka dengan seni tato. Hal itulah yang mendorongnya untuk berdonasi melalui tato di pundaknya.
“Ini gambarnya Roc024, ini sudah kesekian kalinya saya mentato,” tandasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin