BETANEWS.ID, SEMARANG – Masyarakat di Jawa Tengah diminta untuk tidak keluar rumah saat malam tahun baru, lusa. Bayang-bayang Covid-19 pada masa pandemi menjadi alasan munculnya imbauan ini. Para kepala daerah juga diminta untuk tidak mengeluarkan izin kegiatan malam tahun baru.
Larangan tersebut dinyatakan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Orang nomor satu di Jawa Tengah tersebut meminta masyarkat untuk merayakan malam tahun baru dengan berdoa di rumah. Dia tidak ingin peryaan di luar rumah akan menimbulkan kerumunan.
“Saya kira kita sudah sepakat, bahwa kita hidup dalam bayang-bayang Covid-19. Maka saya meminta dukungan dan bantuan masyarakat, ayo kita tahan sebentar, malam tahun baru jangan berkerumun. Lebih baik di rumah saja dan berdoa,” kata Ganjar ditemui di kantornya, Kamis (30/12).
Baca juga: Kepala Daerah se-Solo Raya Sepakat Tutup Alun-Alun saat Malam Tahun Baru
Ganjar juga meminta seluruh Bupati/Wali Kota untuk mengamankan daerahnya masing-masing. Tidak boleh ada Bupati/Wali Kota yang mengizinkan kegiatan perayaan yang mengundang kerumunan masa.
“Sekali lagi, tidak boleh diizinkan perayaan yang ramai-ramai. Tadi pagi saya bersama pak Kapolda dan pak Pangdam juga sudah sepakat. Pak Kapolda menyampaikan tidak ada yang diizinkan untuk melakukan perayaan,” imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah Pusat telah mengeluarkan aturan terkait perayaan malam tahun baru. Dalam aturan Inmendagri nomor 66 tahun 2021 tentang pencegahan dan penanggulangan Covid-19 saat Natal dan tahun baru menyebutkan, alun-alun dilarang buka, mall dan pusat perbelanjaan dilarang menggelar acara perayaan, tidak boleh pawai, arak-arakan dan lainnya.
Ganjar berharap, dukungan masyarakat akan sama seperti saat perayaan Natal kemarin. Masyarakat begitu patuh dengan tidak mudik dan merayakan natal di tempat masing-masing.
Baca juga: Polresta Solo Kerahkan 7 Tim Pengurai untuk Bubarkan Kerumunan saat Malam Tahun Baru
“Kalau ini bisa sukses, maka insyaallah akan terkendali,” jelasnya.
Ganjar mendorong Bupati/Wali Kota dan para pimpinan menggelar acara doa bersama dan perayaan malam tahun baru secara daring. Dengan begitu, maka mereka bisa berkomunikasi dengan masyarakat.
“Buat saja acara daring, sederhana saja yang penting membuat masyarakat senang. Prinsipnya kami minta dukungan dan bantuan masyarakat. Yok kita tahan sebentar di malam tahun baru untuk tidak berkerumun,” pungkasnya.
Editor: Suwoko