BETANEWS.ID, SEMARANG – Nelayan Kota Semarang meminta Pemerintah Kota Semarang segera membuat talud pemecah ombak untuk antisipasi ombak besar yang terjadi di wilayah pesisir Kota Semarang.
Ketua Dermaga Tambaklorok Subur mengatakan, di dermaga tersebut jika musim hujan ombaknya cukup besar. Hal itu membuat beberapa perahu tahun sebelumnya banyak yang rusak.
Baca juga : Nelayan Gusar Sampah Banjiri Kampung Tambakrejo, Perahu Banyak yang Rusak
“Kalau tahun kemarin itu ada sekitar 8 perahu yang rusak,” jelasnya saat ditemui di dermaga, Kamis (11/11/2021).
Hal itu disebabkan, di dermaga tersebut tak ada talud yang fungsinya sebagai pemecah gelombang. Akhirnya, ombak langsung menghantam perahu yang sedang bersandar di dermaga.
“Jadi antar perahu itu saling tabrakkan,” ujarnya.
Menurutnya, selain mengancam perahu nelayan, tidak adanya talud pemecah gelombang juga mengancam kehidupan warga yang ada di dekat dermaga.
“Tahun kemarin sampai meluber ke permukiman warga air lautnya,” katanya.
Biasanya, ombak besar akan terjadi di bulan Desember. Jika talud pemecah ombak tak ada, kemungkinan besar nasib perahu nelayan tak beda jauh dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Satu bulan lagi pasti ombaknya besar,” imbuhnya.
Baca juga : Peringati Hari Nelayan, Walikota Semarang Beri Kado Spesial untuk Nelayan Tambakrejo
Jika dia hitung, biaya untuk memperbaiki perahu yang rusak cukup mahal, mulai Rp 30 juta hingga Rp 40 juta, tergantung tingkat kerusakan.
“Jika bodi seperti ini, biasanya sekitar Rp 30 juta sampai Rp 40 juta. Sementara untuk biaya buat dari awal bisa sampai ratusan juta,” paparnya.
Editor : Kholistiono