31 C
Kudus
Sabtu, April 26, 2025

Pemkot Semarang Akan Buat Tempat Isolasi Terpusat di Tingkat RT

BETANEWS.ID, SEMARANG – Kasus Covid-19 di Kota Semarang sempat menjadi sorotan, lantaran beberapa rumah sakit dan tempat isolasi nyaris penuh. Untuk itu, Pemkot Semarang berencana membuat tempat isolasi yang berskala tingkat RT.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam mengatakan, jika dia sudah menawarkan kepada Wali Kota Semarang dan juga Sekretaris Daerah untuk membuat tempat isolasi terpusat di tingkat RT.

“Kalau ada isolasi tingkat RT, kami akan mudah untuk memantau dan memasok obat,” jelasnya, Selasa (6/7/2021).

-Advertisement-

Baca juga : UIN Walisongo Hibahkan Gedung untuk Isolasi Terpusat, Ganjar: ‘Daerah Lain Bisa Tiru’

Dengan sistem seperti itu, menurutnya warga bisa saling gotong-royong dalam menggiatkan program Jogo Tonggo dan lumbung pangan. Sehingga, kinerja pemerintah bisa lebih terbantu.

Hakam juga mengimbau bagi masyarakat yang dirasa memiliki gejala atau bahkan sudah positif Covid-19, diharapkan jangan langsung panik.

“Tidak semuanya harus dibawa ke rumah sakit, namun alangkah lebih baik dan memungkinkan untuk isolasi mandiri di rumah,” ungkapnya.

Menurutnya, lonjakan pasien Covid-19 memang cenderung lebih tinggi dibanding pada bulan November-Desember. Bahkan yang paling kentara saat ini adalah pada klaster keluarga.

“Untuk itulah Dinas Kesehatan Kota Semarang akan terus membuka sentra vaksinasi,” paparnya.

Sebelumnya, dia juga mengatakan, jika puskesmas, mobil ambulans Pemkot Semarang, seperti Ambulans Hebat dan Ambulans Sehat sudah overload karena kasus Covid-19 di Kota Semarang terus meningkat.

“Sekarang yang terpapar banyak, teman-teman yang ada di puskesmas dan ambulans milik pemkot juga sudah overload,” jelasnya.

Sejauh ini, pihaknya sudah menyiapkan 7 Ambulans Hebat dan 8 Ambulan Sehat. Namun masalahnya tak berhenti itu saja, beberapa rumah sakit yang ada di Kota Semarang juga banyak yang penuh.

Baca juga : Stasiun Tawang Semarang Sediakan Vaksin Gratis Bagi Calon Penumpang

“Mau 8 atau 10 kalau rumah sakitnya penuh mau dibawa ke mana,” tanya Hakam.

Dia menyebut, permasalahan itu bisa menjadi bahan evaluasi lantaran banyak juga pasien yang harus antre di IGD.

Selain itu juga banyak rumah sakit yang dengan terpaksa mendirikan tenda darurat untuk melayani pasien.

Editor : Kholistiono

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER