BETANEWS.ID, KUDUS – Di tepi utara jalan tepatnya di pojok Perempatan Jember, tampak sebuah toko. Di dalamnya terlihat etalase berisi perlengkapan pemakaman. Sedangkan di terasnya berjajar empat pasang nisan untuk anak-anak. Sedangkan di dinding bagian luar toko terdapat kardus yang ditempel menggunakan lakban hitam bertuliskan “Patok Dewasa Habis!”.
Saat ditemui, Pemilik Toko Pojok, Muhammad Rivaldi (26) mengatakan, sejak beberapa hari yang lalu tokonya tersebut kehabisan setok nisan untuk makam orang dewasa. Sekarang yang tersedia hanya nisan untuk makam anak-anak. Itu pun hanya beberapa pasang saja.
“Ya, sejak empat hari kami kehabisan setok nisan untuk makam dewasa. Sekarang hanya tinggal nisan untuk makam anak-anak. Jumlahnya ya itu tinggal tersedia empat pasang,” ujar pria yang akrab disapa Rivaldi kepada Betanews.id, Senin (14/6/2021).
Baca juga: Ganjar Pastikan Ada Covid-19 Varian India di Kudus yang Menular Sangat Cepat
Rivaldi mengungkapkan, paska lebaran jumlah kasus Covid-19 di Kudus meningkat. Hal yang sama juga terjadi pada penjualan batu nisan. Menurutnya, sejak sepekan setelah lebaran permintaan batu nisan di tokonya meningkat hingga empat kali lipat. Bila biasanya sehari belum tentu ada yang laku. Sejak sepekan setelah lebaran, sehari ia bisa menjual empat pasang batu nisan.
Meski begitu, lanjutnya, ia tidak mengetahui secara pasti banyaknya orang meninggal di Kota Kretek akibat dari pandemi Covid-19 atau tidak. Sebab, mereka yang beli saat ditanya itu jawabnya hanya meninggal karena penyakit.
“Kalau meninggalnya saya tidak tahu pasti sebabnya. Soalnya setiap saya tanya, pembeli jawabnya hanya meninggal karena sudah tua dan karena penyakit,” ungkapnya.
Dia mengatakan, selama lebih dari 30 tahun berjualan perlengkapan pemakaman termasuk batu nisan, baru kali ini tokonya sampai kehabisan batu nisan. Bahkan, pengiriman nisan dari pengrajin juga sekarang dibatasi, karena permintaan para pelanggannya juga meningkat.
Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Kang Rus Bisa Jual Hingga 200 Degan Bakar Sehari
“Dulu dari pengrajin itu kami sekali pesan bisa datang 10 pasang. Sekarang yang datang paling tiga pasang. Sebab dibagi sama pelanggan lain. Tiga pasang itu biasanya sehari langsung terjual. Pengrajin nisan sekarang juga lagi kewalahan menerima pesanan,” ungkapnya.
Dia menambahkan, biasanya di teras tokonya itu tersedia sekitar 30 pasang nisan. Mulai dari nisan teraso untuk makam anak, nisan teraso untuk dewasa serta ada nisan keramik. Namun, sekarang sudah tidak ada setok. Bahkan nisan keramik yang jarang laku pun, bisa terjual.
“Nisan untuk makam anak ini, kalau ada pelanggan yang sudah kebingungan gitu biasanya dibeli juga. Kata mereka dari pada tidak diberi batu nisan,” tandasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin