BETANEWS.ID, KUDUS – Tugu Identitas Kudus yang terletak di Desa Getas Pejaten, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, itu terlihat tak terurus. Saat memasuki gedung lantai pertama, bau debu langsung terhirup meski sudah mengenakan masker. Sarang laba-laba yang tampak di setiap sudut ruangan tampak jelas meski dioterangi lampu yang mulai redup.
Di setiap tangga menuju ke atas yang kotor dan berdebu, pengunjung akan melihat pemandangan atap plafon bolong dan lampu yang hampir jatuh.

Seorang pengunjung Hery Sulistiarso mengatakan, Tugu Identitas Kudus ini kurang representatif lagi. Jika memang dulu bangunan ini menjadi daya tarik untuk berkunjung ke Kudus, tapi setelah hadirnya Mal besar di sampingnya, membuatnya jadi terlupakan.
“Seiring berjalannya waktu, dengan adanya Hypermart, lalu lingkup parkir tugu identitas, kurang represntatif dan kurang mendukung minat masyarakat untuk datang ke Tugu Identitas,” jelas Hery, Sabtu (1/5/2021).
Baca juga: Eks Gedung Ngasirah Siap Dibangun Hotel Berbintang, Hartopo Ajak PT Djarum Jadi Investor
Pihaknya berharap, dinas pengelola bisa membuat Tugu Identitas kembali dikenal dan dijadikan ikon Kota Kretek.
“Ini harus dijadikan terobosan baru, bagaimana upaya untuk tugu Identitas bisa jadi ikon dan menarik masyarakat. Tentunya dengan kondisi representatif. Parkir, kenyamanan, dan keamanan saat naik tangga ke atas,” jelasnya.
Penjaga Tugu Identitas, Wulansari (24) mengungkapkan, minat warga untuk mengunjungi Tugu Identitas Kudus memang sangat minim sekali. Bahkan, paling banyak dalam sehari hanya 5 orang yang datang.
“Paling banyak paling 5 orang yang datang. Bahkan lebih sering tidak ada orang yang datang berkunjung,” ungkapnya saat ditemui di lantai dasar gedung.
Sebenarnya, tiket masuk Tugu Identitas cukup terjangkau. Wulan menjelaskan bahwa di hari biasa pengunjung cukup bisa membayar Rp 2.000 saja, sedangkan untuk hari libur pengunjung cukup membayar dengan nominal uang Rp 3.000.
Baca juga: Omah Kapal, Cagar Budaya yang Kondisinya Dipenuhi Semak Belukar
Di sisi lain, Kabid Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus, Mutrika mengakui jika keadaan tugu pariwisata begitu adanya. Untuk pengelolaan gedung, Disbudpar akan coba untuk mengelola sebisanya.
“Tapi untuk mengembangkan tugu identitas, belum bisa. Karena kalau untuk daya tarik wisata dan bisa dikunjungi banyak orang, itu dari sisi aktivitas pariwisata, tugu identitas belum siap,” katanya.
Niat untuk memperbaiki tugu identitas ini sudah ada. Namun, sejak pandemi Covid-19 menyerang Kudus, banyak dana anggaran yang direfocusing. Segingga membuat niatan tersebut harus ditunda hingga waktu yang tidak diketahui.
“Tahun 2019 dulu pernah ada perbaikan tangga dan sudah dimasukkan dalam anggaran. Tapi di tahun 2020 dan 2021 ini tidak ada anggaran untuk perbaikan. Karena dananya direfocusing,” tutupnya.
Editor: Ahmad Muhlisin