BETANEWS.ID, KUDUS – Seorang perempuan terlihat dengan sabar mengajari beberapa orang memasukkan dakron ke bantal leher. Selain menjelaskan, ia juga terlihat mempraktikkannya kepada mereka langkah-langkah mengisi, lalu menjahit bantal tersebut. Tak jauh dari sana, beberapa yang lain tampak sedang menyantap hidangan yang telah disiapkan oleh sang empunya rumah.
Kegiatan tersebut merupakan acara Komunitas Pegiat Usaha Satuan Karya Kudus (Pusakaku) yang menawarkan paket wisata keliling Kudus untuk mengenalkan potensi wisata. Kali ini, mereka keliling beberapa desa di Kudus, salah satunya ke Kanza Handmade yang berada di Desa Dukuhwaringin, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus.
Plt Kasi Promosi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus, Vitriana Masfita (43) menjelaskan, kegiatan touring ini bertujuan untuk menggali potensi desa wisata serta pelaku UMKM di Kudus. Agar masyarakat Kudus dan sekitarnya bisa mengetahui bahwa Kudus tidak hanya terkenal oleh wisata religinya.
Baca juga: Walking Tour, Wisata Unik nan Menyenangkan Ala Lelana Kudus
“Sebenarnya Kudus mempunyai banyak sekali potensi wisata yang bisa digali mulai dari alamnya, kulinernya, desa wisata dan masih banyak lagi,” ungkapnya, Sabtu (13/02/2021).
Dalam touring ini, acara tersebut diikuti oleh masyarakat umum, Komunitas Pusakaku, komunikasi percepatan wisata, dan Youtuber Kudus.
“Untuk harganya pun cukup terjangkau dengan Rp 30 ribu, peserta sudah bisa keliling Kudus, lalu mendapatkan ilmu, souvenir, serta makan siang,” jelasnya.
Kegiatan touring kali ini, dimulai pukul 8.00 WIB di Susu Moeria. Rombongan kemudian menuju Desa Pedawang, tepatnya di Pojok Kreatif. Setelah di Pojok Kreatif, para peserta melanjutkan touring ke Desa Tergo tepatnya ke pembuatan peci pandan. Lalu dilanjut di Desa Dukuhwaringin di Kanza Handmade, dan tujuan terakhir di Desa Kajar tepatnya di Wana Wisata Pijar Park.
Baca juga: Asyiknya Belajar Budi Daya Lebah Sambil Menikmati Air Terjun di Kudus
“Kegiatan touring kali ini, peserta diajak langsung untuk membuat produk UMKM, seperti pembuatan tikar pandan dan boneka,” jelasnya.
Vitria berharap, dengan adanya touring ini, potensi desa wisata, edu wisata, serta usaha ekonomi kreatif di Kudus bisa dikenal lagi. Ia ingin membuktikan bahwa usaha kreatif di Kabupaten Kudus tidak kalah dengan kabupaten yang lain.
“Masyarakat Kudus tidak harus jauh-jauh untuk berwisata. Dan untuk masyarakat di luar Kudus, bisa lebih mengenal lagi jika Kudus juga mempunyai wisata alam, serta kuliner khas dari masing-masing desa,” tandasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin