BETANEWS.ID, KUDUS – Kedai Selat Solo Bu Titik yang bertempat di Jalan Kudus-Jepara Km 3, Desa Prambatan Lor, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus itu terlihat cukup sepi. Di sana, dua orang wanita terlihat duduk menunggu pesanan. Sedangkan seorang pria yang berada di balik etalase tampak cekatan membuat jajanan pesanan pembeli. Pria pembuat selat solo itu adalah Noval Syarifuddin (25).
Usai melayani pembeli, Noval sudi berbagi kisah soal Kedai Selat Solo Bu Titik yang dirintisnya sejak 7 Januari 2020 lalu. Sebelum fokus di selat solo, ia sebelumnya mencoba berbagai usaha, tapi belum pernah meraih kesuksesan. Saat mencoba jajanan inilah dia mulai menemukan ladang penghasilan yang hasilnya menggembirakan.
“Jualan kan melihat pangsa pasarnya dulu ya, apa yang disukai masyarakat. Nah, kebetulan setelah saya coba selat itu lebih bisa diterima masyarakat dari pada jualan saya yang sebelumnya,” jelasnya, Senin (15/3/2021).
Noval juga menjelaskan, alasan penamaan kedainya dengan Selat Solo Bu Titik, lantaran usaha katering ibunya itu punya banyak pelanggan. Sehingga ia ikut menggunakan nama ibunya itu untuk membantu pemasaran.
Baca juga: Terkenal Enak, Pempek Palembang Umi Ini Bisa Jual Hingga 150 Porsi Sehari
“Yang makan di tempat itu cukup jarang. Entah karena pandemi atau memang kriteria pasar kami seperti itu, rata-rata konsumen dari selat solo itu kebanyakan bungkus atau pesan lewat WhatsApp atau Instagram,” ujarnya.
Kedai yang buka dari pukul 10.00 sampai 16.00 WIB ini bisa dipesan secara offline yaitu datang langsung ke kedai Selat Solo Bu Titik, maupun online melalui WhatsApp dan Instagramdi akun @selatsolo_butitik, dan sekarang juga bisa pesan melalui Grabfood.
“Untuk promo secara offline kami belum ada. Tapi kalau di Grabfood kami ada diskon 10 persen tanpa minimal pembelian. Kemudian ada free es tetik untuk minimal pembelian Rp 50 ribu,” beber Noval.
Menu Selat Solo di sini terdapat tiga varian, yaitu selat solo biasa, selat solo dua daging dan selat solo spesial. Untuk harganya mulai dari Rp 14 ribu sampai Rp 18 ribu.
“Kadang ada kastomer yang pengen nambah bola-bola atau nambah telurnya itu boleh, jadi kadang ada yang pesen harga Rp 19 ribu itu dapat tiga daging tanpa telur,” ujarnya.
Baca juga: Donat Donuthing Ini Lagi Hits di Kalangan Anak Muda Kudus, Sehari Bisa Terjual 300 Buah
Selain menu Selat Solo yang beragam, tempatnya itu juga menyediakan pilihan minuman yang menjadi ciri khas kedai Selat Solo Bu Titik yaitu es tetik dan es titik.
“Es tetik rasanya lebih condong ke creamy karena kita memakai crimer, jelly, kopyor dari agar-agar, selasih, dan sirup leci. Kemudian yang es titik itu lebih segar, fresh karena isinya itu sirup leci, selasih, dan jeruk nipis saja,” tandasnya.
Salah satu pembeli, Jidun (20) asal Kudus mengaku baru pertama kali ke kedai Selat Solo Bu Titik. Ia mengaku suka dengan daging dan kuahnya yang segar serta tempatnya yang nyaman.
“Tadi saya pesan Selat Solo yang spesial, ada dua daging yang tebel banget, terus kuahnya banyak jadi seger-seger gitu. Tempatnya juga adem karena banyak tanaman-tanamannya,” tutupnya.
Penulis: Yazah Isfanah (Mahasiswa magang IAIN Kudus)
Editor: Ahmad Muhlisin