31 C
Kudus
Selasa, September 17, 2024

Dirumahkan Saat Pandemi, Dani Temukan Ide Bisnis Pot Bonsai yang Kini Banyak Peminat

BETANEWS.ID, KUDUS – Di bawah tenda terpal depan rumah yang berada di Dukuh Compok RT 5 RW 2 Desa Menawan, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, tampak seorang pria sedang sibuk. Dia terlihat sedang mengaduk semen dan kemudian ditempelkan pada sebuah cetakan. Pria tersebut yakni Dani Riyanto (26) pembuat pot khusus bonsai.

Sembari beraktivitas, pria yang akrab disapa Dani tersebut sudi berbagi kisah tentang usahanya tersebut. Dia mengatakan, mulai merintis usaha pembuatan pot bonsai sejak September 2020. Itu berbarengan dengan saat pandemi dan pemberlakuan pembatasan kegiatan, termasuk ditutupnya restoran, kafe, rumah makan, pedagang kaki lima dan tempat wisata.

Dani sedang menyelesaikan pengerjaan pot bonsai yang banyak diminati. Foto: Rabu Sipan

“Sebelumnya saya itu bekerja di sebuah kafe yang ada tempat wisatanya di Kudus. Karena ada pandemi kan ada kebijakan lockdown wilayah. Sehingga tempatku bekerja juga harus ikut tutup sementara dan otomatis saya pun terkena imbasnya. Saya pun dirumahkan dari tempatku bekerja,” ujar Dani kepada Betanews.id, Sabtu (20/2/2021).

-Advertisement-

Baca juga: Wow, Ada Bonsai Usia Seabad Harga Rp 100 Juta di Pondok Bunga Vavinda

Pria yang sudah dikaruniai satu anak tersebut mengatakan, selama menganggur di rumah, ia pun bergelut dengan bonsai yang merupakan hobinya. Dari situ ia pun iseng – iseng bikin pot khusus bonsai miliknya. Setelah pot bonsai jadi, kemudian ia foto dan diposting ke media sosialnya.

“Setelah uploud ternyata pot bonsai karya saya itu banyak peminatnya. Dari situ saya pun berinisiatif menekuni untuk bikin pot bonsai,” ungkapnya.

Dia mengungkapkan, bikin pot bonsai dengan berbagai ukuran dan bentuk, ada yang bulat dan kotak. Sedangkan ukurannya mulai dari diameter 10 sentimeter hingga dua meter. Untuk harga ia pun mematoknya bervariasi mulai dari yang termurah Rp 25 ribu sampai jutaan per unit tergantung ukurannya.

“Untuk saat ini yang paling diminati itu ukuran 20 kali 35 sentimeter, yang modelnya itu ada tulisan huruf Cina,” ucapnya.

Baca juga: Sering Kewalahan dan Sehari Laku Puluhan, Sam Ingin Bonsai Kelapanya Go International

Untuk pemasaran tuturnya, pot bonsai karyanya itu dipasarkan melalui media sosial Facebook. Peminatnya pun dari berbagai daerah. Selain dari seKaresidenan Pati, pemesan juga datang dari para pecinta bonsai Semarang, Jawa Barat, Jakarta, serta beberapa daerah luar Jawa. Di antaranya, Bali, Medan, Riau, dan daerah lainnya.

Alhamdulillah peminat pot bonsaiku banyak. Dalam sebulan, saya bisa dapat pesanan 30 sampai 50 pot. Terkadang juga lebih,” bebernya.

Dia bersyukur, saat ada pandemi dan sempat kehilangan pekerjaannya, kini ia malah temukan lahan rejeki dengan usaha pembuatan pot bonsai. Dia berharap usahanya lancar dan makin banyak peminatnya.

“Semoga usaha pembuatan pot bonsai saya makin lancar. Saya juga sudah menyiapkan untuk memperluas tempat produksi,” tutupnya.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
144,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER