BETANEWS.ID, KUDUS – IAIN Kudus menggelar acara Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Persiapan Transformasi Kelembagaan IAIN Kudus Menjadi UIN Kudus”. FGD yang diinisiasi pihak terkait tersebut dilaksanakan di Hotel Griphta Kudus pada Senin (30/11/2020) malam. Turut hadir dalam FGD tersebut, Plt Bupati Kudus HM Hartopo, Forkopimda, Kepala OPD terkait, Rektor IAIN Kudus, dosen, serta tamu undangan.
Rektor IAIN Kudus Mudzakir memaparkan, jika pasca transformasi kelembagaan dari STAIN menjadi IAIN, telah mengalami perkembangan yang cukup pesat, mulai dari penambahan program studi (prodi), jumlah SDM, jumlah mahasiswa, sarana dan prasarana maupun pengembangan lainnya. Hal ini, menurutnya, menjadi modal yang cukup signifikan dalam rangka persiapan menuju universitas.
Baca juga : IAIN Salatiga Ciptakan Aplikasi Belajar Daring yang Diklaim Ungguli Google Clasroom
“Saya berharap kiranya hasil evaluasi kelembagaan nantinya dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak yang terlibat dalam proses transformasi kelembagaan (alih status) dari IAIN menjadi UIN. Kami siap diberi amanat menjadi UIN Kudus,” tegasnya.
Dirinya menjelaskan, untuk mempersiapkan menjadi universitas, kebutuhan pengembangan lahan sebagai syarat transformasi menjadi UIN. Pengembangan lahan tersebut akan digunakan untuk menambah gedung untuk pembukaan fakultas dan program studi baru.
“IAIN Kudus sudah siap bertransformasi menjadi UIN, hanya kebutuhan lahan seluas 20 hektare untuk mendukung transformasi belum ada. Kami mohon bantuan dari Pemkab Kudus untuk mensuport perluasan kampus melalui mekanisme tukar guling dengan bondo deso yang saat ini telah berjalan. Bersama dengan warga sekitar dan perangkat desa, kami akan bersinergi membesarkan kampus, sehingga dapat menjadi ikon universitas Islam pertama di eks Karesidenan Pati,” tutupnya.
Sementara itu, Plt Bupati Kudus HM Hartopo mengatakan, tahap transformasi ini luar biasa. Untuk itu, dirinya atas nama Pemkab Kudus maupun pribadi memberikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap alih status lembaga ini.
“Mengenai tukar guling lahan yang sempat dibahas tadi, kami dari Pemerintah Kabupaten Kudus telah berupaya membantu semaksimal mungkin, semoga apa yang diinginkan dapat terkabulkan demi kemaslahatan bersama,” ujarnya.
Baca juga : Tak Ingin jadi Gunjingan Tetangga Setelah Lulus, Mahasiswa IAIN Kudus Rintis Usaha Kue Balok
Hartopo juga berpesan, dalam upaya mencanangkan zona integritas wilayah bebas korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) agar jangan hanya bentuk seremonial dan formalitas saja, namun harus dibarengi dengan reformasi birokasi, serta adanya perubahan mindset.
“Oleh karena itu, perguruan tinggi mempunyai peran yang vital sebagai pusat persiapan SDM serta sebagai pusat pemanfaatan ilmu dan teknologi. Fungsi tersebut berkaitan erat dengan Tri Darma Perguruan Tinggi,” terangnya.
Editor : Kholistiono