31 C
Kudus
Sabtu, April 26, 2025

Donut Boys, Donat Kentang Premium yang Selalu Laris Diburu

BETANEWS.ID, KUDUS – Di tepi jalan Museum Kretek terdapat sebuah kafe yang terlihat cukup ramai pengunjung. Masuk ke dalam, seorang perempuan terlihat sedang memberikan sebuah plastik berisi kardus makanan ke seorang pembeli. Perempuan itu bernama Lia Pusbaria (37) Owner Kafe Distrik dan Donut Boys.

Lia, sapaan akrabnya menjelaskan, Donut Boys adalah kedai donat yang tempatnya jadi satu dengan Kafe Distrik. Di sini menjual donat kentang premium yang sudah berdiri selama 13 tahun.

Pelanggan sedang membeli donat kentang premium dengan berbagai varian rasa yang dijual Donut Boys. Foto: Kartika Wulandari.

“Donut Boys ini termasuk donat kentang premium, karena kita kasih bahan kentangnya juga satu banding satu dengan tepungnya, jadi emang teksturnya bener-bener kenyal, empuk, dan lembut banget,” beber Lia, Sabtu (31/10/2020).

-Advertisement-

Baca juga: Donat Madu Tanpa Gula dan Pengawet Ini Jadi Primadona untuk Berbagai Acara

Selain karena teksturnya yang empuk, Donut Boys juga mempunyai berbagai varian rasa cream, seperti cokelat, pandan, durian, nangka, stroberi, dan melon. Lalu untuk topingnya menyediakan gula halus, meses, dan kacang. Karena Donat Boys tanpa pengawet, donat yang dijualnya itu hanya bisa bertahan hingga dua hari saja.

Satu potong Donat Boys dibanderol mulai harga Rp 2.500 untuk ukuran kecil, dan Rp 6.500 untuk ukuran besar. Selain eceran, Donat Boys juga menjual secara paketan per boks yang bisa dihias untuk acara ulang tahun.

ā€œYang paketan ukuran kecil dibanderol Rp 19.000 isi 10 donat dan yang besar isi enam harganya Rp 33.000,ā€ kata Lia di kedai yang buka setiap hari mulai pukul 06.30 sampai 22.00 WIB itu.

Baca juga: Jajanan Hits Long Potato Kini Ada di Kudus, Yuk Cobain Kerenyahannya

Selain menjual donat, sebelum pandemi Donut Boys juga mengadakan kelas memasak untuk anak-anak Paud, TK, dan SD. Biaya mengikuti kelasnya sangat terjangkau yakni Rp 25.000 per anak. Nantinya mereka bisa mengikuti kelas menghias donat dan membawa donat hasil hiasannya.

“Jadi sebelum adanya pandemi, kita juga ada cooking class. Biasanya yang ikut mulai dari anak-anak Paud sampai SD. Dan yang ikut nggak hanya warga kudus saja, tetapi juga ada dari Jepara dan Pati,” jelas Lia.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER