BETANEWS.ID, KUDUS – Seorang pria terlihat sedang menata kaus pada sebuah alat berbidang datar di sebuah rumah di Kelurahan Purwosari, Kecamatan Kota Kudus. Setelah tertata, kaus itu kemudian disablon. Sedangkan pria satunya tampak menata kaus hasil sablonan tersebut. Dia adalah Imron Afdriki (50), pemilik usaha Rachma Sablon dan souvenir tas.
Ditemui di sela-sela aktivitasnya, pria yang akrab disapa Imron bersedia berbagi cerita tentang kisah usahanya yang dirintis sejak 1987 itu. Dia mengungkapkan, awal mula usaha sablonnya dirintis waktu dirinya masih duduk di kelas V SD. Ilmu itu ia dapatkan, lantaran orang tuanya pengusaha sablon.

“Mulai kelas 5 SD sudah berkecimpung di dunia usaha ini. Karena sudah berpenghasilan sendiri, saya memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih baik. Waktu itu, penghasilan dalam sehari mulai Rp 3 ribu hingga Rp 5 ribu,” bebernya kepada betanews.id, Kamis (8/10/2020).
Baca juga: Termurah di Kudus, Kualitas Primadona Sablon Dijamin Tidak Murahan
Imron melanjutkan, setelah usaha sablonnya sudah berjalan, Imron kemudian melebarkan sayap dalam usaha pembuatan souvenir tas. Untuk pemasarannya, dia mencari relasi ke sekolahan dan perusahaan yang mau diajak bekerjasama.
Sekarang, home industri Rachma Sablon sudah berkembang dan mempunyai konsumen dari beberapa daerah. Pelayanan di Rachma Sablon buka setiap hari selain hari Minggu. Jam pelayanan bebas karena usaha rumahan, jadi untuk para pelanggan yang ingin datang kapan saja, Imron selaku pemilik usaha tersebut siap melayani.
“Spesifikasi harga di Rachma Sablon mulai Rp 300 hingga Rp 1.500 per sablon, tergantung pada tinta sablon dan banyaknya jumlah tulisan (gambar) sablon tersebut. Untuk harga yang Rp 300 ada minimal jumlah order, minimal 2 ribu order untuk disablon,” ujar Imron.
Baca juga: Kisah Jatuh Bangun Dicky di Usaha Sablon Kaus Hingga Punya Mesin-Mesin Canggih
Menurut dia, usaha yang selama ini dirintis tidak ada kendala yang dialami. Dirinya selalu mencari inovasi-inovasi untuk kemajuan usahanya tersebut. Dia juga tak perlu mempromosikan usahanya, lantaran sudah banyak pelanggan yang langsung datang ke tempatnya.
“Harapan ke depan usaha saya ini, semoga maju, bisa berkembang dan bisa memiliki alat yang otomatis. Supaya dalam pengerjaan lebih ringan dan efisien,” tutupnya.
Editor: Ahmad Muhlisin