BETANEWS.ID, KUDUS – Suara mesin pengaduk adonan roti tampak terdengar di dalam rumah berlantai keramik. Begitu masuk ke dalam, aroma roti langsung menyeruak menyergap indra penciuman. Di samping mesin tampak seorang pria mengenakan kaus lengan pendek dengan sabar menunggui adonan kue itu jadi. Sesekali ia juga mengecek adonan. Pria tersebut yakni Bambang Siswanto (36) pemilik Kue Dus Bakery and Cake.
Setelah adonan siap dicetak, mesin pengaduk kemudian dimatikan. Adonan lantas diangkat dan ditaruh di atas meja beralaskan perlak. Setelah dibiarkan 10 menit, kemudian Bambang Siswanto mulai mencetak rotinya. Sambil mencetak roti tersebut, ia sudi berbagi penjelasan tentang usahanya. Dia merintis usaha pembuatan aneka roti, sebab selama ini merasa harga roti di pasaran itu masih terlalu mahal.

“Tujuan saya merintis usaha roti, ya agar bisa memenuhi kebutuhan roti untuk masyarakat, dengan harga yang jauh lebih murah, tapi rasanya tetap sama enak. Bahkan lebih enak dari roti yang beredar di pasaran,” ujar pria yang akrab disapa Bambang kepada Betanews.id, Kamis (1/9/2020).
Baca juga: Pantas Saja Digilai Ibu-Ibu, Steak Jalanan Ini Memang Enak dan Murah Banget
Pria yang pernah bekerja di empat produksi bakery berbeda di Kudus itu menuturkan, selama ini para pemilik usaha pembuatan roti di Kudus mengambil keuntungan terlalu banyak. bahkan ada yang mengambil keuntungan 200 sampai 500 persen. Dari situ, setalah diberhentikan kerja tujuh bulan lalu, ia menangkap peluang untuk merintis usaha roti.
“Setelah saya berhenti bekerja saya pun merintis usaha pembuatan roti bernama Kue Dus Bakery and Cake. Tentu dengan harga yang lebih murah 50 persen dari harga roti di pasaran. Saya bersyukur roti produksi saya tetap laku, meski saya rintis di tengah pandemi,” ungkap pria yang tercatat sebagai warga Dukuh Patian, Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus itu.
Dia pun kemudian membeberkan produk roti andalannya yakni roti burger. Ia mengaku roti burger miliknya saat ini banyak diminati masyarakat. Dengan harganya yang murah yakni hanya Rp 7 ribu per pak dengan isi 10, serta rasanya yang enak. Roti burger miliknya itu laris manis di pasaran. Dalam sehari ia mengaku bisa menjual 100 pak atau seribu roti burger.
“Selain roti burger, saya juga produksi aneka roti hantaran, bolu hantaran, brownies hantaran, roti aneka isi, dan lain sebagainya. Namun selain roti burger, kami produksinya itu kalau ada pesanan saja,” jelasnya.
Baca juga: Tahu Walik Produksi Sumi, Camilan Renyah Penggoyang Lidah
Pria yang sudah dikaruniai empat anak itu menuturkan, saat ini ia sudah punya pelanggan lumayan banyak untuk roti burgernya. Hampir setiap pelapak roti dan angkringan di Kudus itu pesan roti burger miliknya. Bahkan, tuturnya, pelanggannya itu tidak hanya orang Kudus saja tapi juga ada bakul di Jepara dan Pati.
“Semoga saja roti burger dan kue lainnya produksi kami makin diminati. Sehingga ke depan usaha kami makin berkembang dan besar,” harap Bambang.
Editor: Ahmad Muhlisin