BETANEWS.ID, KUDUS – Ratusan raket badminton tampak terpajang rapi di dalam Toko Kwiksport yang berada di kawasan Ruko Wijaya Royal Residence di Jalan Lingkar Utara UMK, Kayuapu Kulon, Desa Gondangmansi, Kecamatan Bae, Kudus. Salah seorang karyawan nampak sibuk membersihkan alat penyenaran raket di ujung ruangan. Tak lama, datang seorang lelaki yang membeli tiga tabung kok badminton. Lalu disusul seorang pria lain yang datang menyerahkan raket dari tasnya untuk diservis.
Menurut Fendi (33) Pengelola Kwiksport, toko yang berdiri sejak tahun 2018 itu, memang dari awal didirikan untuk memenuhi kebutuhan para pecinta dan atlet badminton. Hal tersebut disebabkan, badminton merupakan olahraga paling populer di Kota Kretek.
Baca juga : Mau Buat Kaus Olahraga Budget Murah? Moeria Jersey Sport Bisa Wujudkan Impianmu
“Kenapa memilih badminton, karena memang itu yang paling populer di Kudus jika dibanding olah raga lain. Makanya, sampai sekarang Kwiksport tetap fokus untuk penuhi kebutuhan pembeli lewat perlengkapan badminton,” papar Fendi, Senin (31/8/2020).
Perlengkapan yang disebutkan Fendi meliputi kok, raket, sepatu, baju, tas, hingga berbagai aksesoris untuk permainan badminton lain. Ditambah lagi, sebelah toko mereka ada sebuah stadion badminton. Sehingga di waktu-waktu tertentu, tokonya laris manis dikunjungi para atlet.
“Paling ramai kalau ada event badminton dari Djarum, itu pasti dari mana pun berkunjung ke sini. Kan atlet-atletnya datang dari kota mana saja. Jadi pecinta badminton yang sering olahraga di stadion sebelah, biasanya ke sini,” jelas dia.
Selanjutnya ia katakan selama pandemi pun, Kwiksport masih tetap normal pembeli. Mulai dari raket berbagai merk dengan interval harga Rp 100 an ribu sampai Rp 650 ribu. Sampai senar raket yang bisa dibeli hingga 50 pcs per bulan.
Baca juga : Liga 3 Jateng Digelar Oktober, Ganjar: ‘Siarkan, Biar Bisa Ditonton dari Rumah’
“Untuk melengkapi toko, kami juga menerima shock raket dan gratis penyenaran. Kalau cuma pasang senar juga bisa. Hitungangannya per lubang, mulai Rp 25 ribuan. Dan kalau cuma penyenaran bisa ditunggu langsung jadi,” jelas dia.
Meski begitu, diakui Fendi, toko milik Djamin itu pernah berinovasi untuk menjual perlengkapan olah raga lain, tapi tidak berjalan dengan baik. Hingga akhirnya, toko yang buka setiap hari pada pukul 10.00 sampai dengan 18.00 WIB itu kembali fokus pada olah raga badminton.
Editor : Kholistiono