BETANEWS.ID, KUDUS – Seorang lelaki berpeci tampak baru saja membuka rolling door toko di Jalan Menara Nomor 35c, Kelurahan Kerjasan, Kecamatan Kota Kudus. Di dalamnya, berbagai kaus bertuliskan khazanah keislaman warna-warni tampak terpajang rapi di hanger-hanger. Tempat tersebut adalah toko kaus bermerek Hastag Santri yang populer di kalangan santri Kudus.
Pemilik Kaus Hastag Santri Muflichun (35) menjelaskan, ide dan latar belakang pembuatan kaus tersebut, karena selama ini di Kudus belum menemui brand semacam itu. Dengan memilih kata santri dan ditambah hastag, dirinya ingin menyesar pasar santri.
“Waktu awal nemu brand dan target pasar itu, kami belum menemukan brand yang sama di Kudus. Sepertinya memang Hastag Santri yang pertama. Dan memang desain yang kami pakai ya, seputar khazanah pesantren dan quote para Masyayikh. Jadi, target pasarnya memang para santri,” papar dia, Jumat (28/8/2020).
Baca juga: Kipasoak, Bisnis Kaus Bahasa Khas Daerah yang Menjanjikan
Pemilik Kaus Hastag Santri yang lain, Budi Ariyanto (35) menambahkan, konten khazanah pesantren yang dimaksud adalah berbagai kondisi yang relevan dengan para santri saat nyantri ataupun mondok. Selain itu, mereka juga mengambil konten-konten kekinian, namun tetap dikombinasikan dengan khazanah pesantren. Seperti beberapa dialog dalam film yang sedang populer.
“Seperti dialognya Bu Tejo, kami juga memakai konten semacam itu. Namun tetap kami relevansikan dengan khazanah pesantren. Misal kalimat, jadi santri itu mbok yang solutif, jangan seperti saya,” jelas Budi.
Dalam usaha yang dirintis sejak 2016 lalu itu, Budi mengakui jika pelangganya sudah tersebar di berbagai daerah. Bahkan diakuinya, sejak pandemi Hastag Santri lebih banyak dipesan secara online.
“Biasanya kami bisa menjual sekitar 120 kaus per bulan. Itu jumlah dari desain kami sendiri dan pesanan custome. Karena kami juga menerima custome namun ada jumlah minimal order yaitu pesan 12 kaus,” ungkap dia.
Baca juga: Wong Djowo, Kaus Oleh-Oleh Khas Kudus untuk Lestarikan Bahasa Jawa
Hingga saat ini, inovasi dari Hastag Santri tidak hanya berdiam pada desain kaos saja, tetapi mulai merambah ke produk tote bag dan tas berbahan kanvas lain, lalu masker serta bermitra dengan pengrajin peci goni.
“Harga kaus Hastag Santri dipatok dari Rp 50 ribu sampai dengan Rp 100 ribu. Namun, rata-rata kebanyakan harganya sekitar Rp 80 ribu,” tukas Budi.
Editor: Ahmad Muhlisin