BETANEWS.ID, BOYOLALI – Gunung Merapi kondisinya saat ini perutnya sedang membengkak dan sewaktu-waktu bisa muntah. Terlebih setiap hari ada peningkatan aktivitas vulkanik 0,5 cm setiap hari.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat mengunjungi Pos Pemantauan Gunung Merapi Jrakah Boyolali, Rabu (8/7/2020). Selain mengamati Gunung Merapi menggunakan teropong di tempat tersebut, Ganjar juga menerima penjelasan terhadap hasil-hasil pantauan terakhir.
“Kalau secara keseluruhan kita sudah mendapatkan penjelasan yang bagus. Secara teknis teman-teman Badan Geologi sudah menjelaskan kondisi Gunung Merapi dari seluruh posko pengamatan,” kata Ganjar.
Baca juga : Jalur Evakuasi Gunung Merapi Rusak, Ganjar Kucurkan Rp 14 Miliar untuk Perbaikan
Ganjar lantas menjelaskan, hasil pemahamannya atas penjelasan yang diberikan oleh Badan Geologi tersebut.
“Intinya Merapi itu perutnya lagi membengkak. Artinya kalau lagi membengkak berarti ada gerakan di dalamnya, kemungkinan dari magma. Di dalamnya ada sesuatu dan bisa mengeluarkan sesuatu. Bisa gas atau material,” kata Ganjar.
Maka, lanjut Ganjar, status Gunung Merapi adalah waspada. Dia pun mempersilakan masyarakat tetap bisa bekerja tapi tidak boleh dalam radius 3 kilometer. Dan peraturan itu, menurut Ganjar sudah diketahui kepala desa, khususnya di sekitar Merapi, Tagana, PMI, BPBD dan lainnya.
“Masyarakat tidak perlu panik. Kita memantau terus menerus dan akan kita share. Saya minta juga masyarakat latihan evakuasi yang sesuai protokol kesehatan. Kalau di Jepang di pengungsian mereka dipisah kotak-kotak dengan kardus. Jadi ada rumah kardus,” tandasnya.
Baca juga : Berkat Desa Saudara, Warga Lereng Merapi Kini Lebih Siap Hadapi Erupsi
Secara teknis, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida mengatakan, ada peningkatan aktivitas vulkanik pada Gunung Merapi. Setiap hari ada peningkatan 0,5 cm per hari. Dengan demikian, meski berstatus waspada, Gunung Merapi masih terkendali.
“Kondisi ini sangat jauh dibanding dengan ketika meletus di tahun 2010. Karena peningkatannya ketika itu mencapai 50 cm per hari. Jadi saat ini masih aman,” katanya.
Editor : Kholistiono