BETANEWS.ID, KUDUS – Di tepi utara Jalan Raya Kudus – Jepara, tepatnya di seberang jalan ADA Swalayan, Purwosari, Kecamatan Kota, Kudus, tampak dua perempuan sedang mengemas arang ke dalam kantong plastik. Menjelang Hari Raya Idul Adha permintaan arang meningkat.
Satu di antara perempuan yang mengemas sisa pembakaran kayu berwarna hitam adalah Ngatini penjual arang. Dia mengatakan, menjelang Hari Raya Kurban, permintaan arang di tokonya meningkat lumayan signifikan.

Bila biasanya dia hanya mampu menjual tiga sampai lima karung arang sehari, menjelang Hari Raya Idul Adha dia bisa menghabiskan sekitar 15 karung arang dengan kurung waktu yang sama.
Baca juga : Tiga Hari Jelang Idul Adha, Penjualan Hewan Kurban Lesu
“Sepekan sebelum Hari Raya Idul Adha, permintaan arang sudah mulai naik. Bahkan naiknya hingga tiga kali lipatnya,” ujar Ngatini kepada betanews.id, Rabu (29/7/2020).
Perempuan yang berdomisili satu kelurahan dengan tokonya itu menuturkan, dari penjualan arang itu bisa mendapatkan uang Rp 150 ribu per karungnya. Di hari biasa ia mengakui mampu meraup omzet Rp 750 ribu. Namun, menjelangn Hari Raya Kurban ia bisa meraup uang lebih dari Rp 2 juta sehari.
“Itu penghasilan kotor ya, belum kepotong modal beli arang dan ongkos kirimnya,” jelas perempuan yang sudah dikaruniai dua anak tersebut.
Dia mengatakan, membeli arang dari Mayong Jepara. Ia membeli arang karungan, kemudian diecer dengan mengemasnya pakai plastik dengan berbagai pilihan harga. Antara lain, kemasan harga Rp 1.500. Kemasan Rp 3 ribu, Rp 5 ribu hingga kemasan Rp 10 ribu. Menurutnya harga tersebut merupakan harga grosir.
Baca juga : Mbah Parwan Kewalahan Penuhi Orderan Layangan, Setiap Buat Langsung Habis
Menjelang Hari Raya Idul Adha, harga arang Ngatini tidak mengalami kenaikan. Harga masih stabil, hanya penjualan yang mengalami kenaikan. Hal itu disebabkan, karena banyak orang yang akan dapat daging korban yang akan dimasak sate.
“Permintaan arang meningkat itu mulai sepekan sebelum Hari Raya Kurban sampai selesai Hari Tasyrik nanti,” jelasnya.
Editor : Kholistiono