BETANEWS.ID, KUDUS – Surakhman (49) tampak sibuk siang itu. Bersama dengan sang anak, mereka sedang berjibaku membersihkan kandang kambing yang berada tidak jauh dari rumahnya. Kandang berisi ratusan kambing itu memang rutin dibersihkan. Apalagi, menjelang Hari Raya Idul Adha, pasti akan banyak pelanggan yang datang untuk membeli kambingnya.
Warga Dukuh Klotok, Desa Ngembal Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus itu mengatakan, bisnis jualan kambingnya itu meneruskan usaha serupa yang telah dijalani oleh bapaknya. Namun, tadinya ia tidak berminat di bidang tersebut, lantaran mengejar karir jadi TNI.

“Saya itu sebenarnya bercita-cita jadi TNI. Bahkan setelah lulus Sekolah Teknik, saya merantau ke Jakarta dan daftar jadi tentara, tapi gagal,” ujar Jenggot, panggilan akrabnya, Sabtu (27/6/2020).
Bahkan saking inginnya masuk TNI, ia mendaftar sampai tujuh kali. Namun, setiap ikut seleksi tersebut, dia selalu menemui kegagalan. Jenggot baru berhenti ikut seleksi setelah habis batas syarat usia untuk daftar jadi tentara yakni 24 tahun.
Baca juga: Bisa Titip dan Siap Antar, Masri Punya Pelanggan Hewan Kurban dari Berbagai Daerah
Karena gagal berulang kali itu, orang tuanya kemudian memintanya untuk pulang kampung saja. Orang tuanya bilang makan tidak makan yang penting kumpul.
“Pada tahun 1996 saya pun mengikuti perintah orang tua pulang ke Kudus karena ayah saya sakit lumpuh. Dari situlah, mau tidak mau saya harus melanjutkan usaha jualan kambing,” ungkap pria yang sudah dikaruniai dua anak itu.
Pada awalnya, dia berjualan itu paling hanya satu kambing. Hasilnya selain dibuat berobat orang tuanya, juga ditabung untuk mengembangkan usaha jualan kambing. Hingga pada 2006 saat Idul Adha, Jenggot dipercaya Dinas Peternakan Kudus untuk menyediakan 200 ekor kambing.
“Berawal dari itu saya mulai dikenal banyak orang. Dulu yang stok kambing saya sedikit, kini setiap jualan bisa membawa puluhan kambing,” ungkapnya.
Baca juga: Dari Jualan Kambing, Pirman Mampu Biayai Putranya Jadi TNI
Saat menjelang Hari Raya Kurban, lanjutnya, ia juga menyediakan ratusan kambing. Kambing yang disediakannya itu ada berbagai jenis, salah satunya kambing jawa randu. Kisaran harganya mulai Rp 2 juta hingga Rp 4 juta per ekor. Dia juga melayani pesanan kambing yang berharga Rp 5 juta per ekor.
Dia bersyukur, usaha yang ditekuninya itu kini sudah terlihat hasilnya. Bahkan, dari usaha tersebut ia bisa bangun rumah bertingkat dan membeli mobil untuk operasional. “Semoga ke depannya usaha saya makin lancar,” harap Jenggot.
Editor: Ahmad Muhlisin