31 C
Kudus
Sabtu, November 9, 2024
spot_img
spot_img

Keluar Lapas dengan Kaki Diamputasi, Wawan Bangkit Bikin Kerajinan dari Stik Es

BETANEWS.ID, KUDUS – Seorang pria tampak duduk di ruang tamu dengan tumpukan stik es krim di depannya. Berlahan-lahan dengan teliti, dia merekatkan satu-persatu stik tersebut. Stik-stik itu kemudian ia susun menjadi bentuk bodi perahu dan kemudian direkatkan dengan lem. Dia adalah Wantoro (26), seorang mantan narapidana yang saat ini menjadi perajin perahu dari stik es krim.

Wawan begitu dia akrab disapa, mengaku menyesal karena pernah melakukan kejahatan. Dia hanya bisa menyesali dan berusaha melakukan yang terbaik demi anak-anaknya. Saat ini Wawan hanya bergerak dengan satu kakinya, sehingga tidak bisa bekerja angkat berat.

Baca juga : Kerajinan Limbah Plastik Seruni Handmade Tembus Pasar Dunia

-Advertisement-

“Saya sudah tidak banyak pilihan sekarang, bekerja apa susah dengan keterbatasan saat ini. Saya buat miniatur perahu ini belajar dengan teman selama di lapas. Ada teman yang membuat dan saya ingin ikut belajar,” ungkap warga Dukuh Pacikaran, RT 02 RW 06, Desa Lau, Kecamatan Dawe, Kudus itu.

Pria dua anak itu, pertama kali membuat membutuhkan 12 kali percobaan baru berhasil. 11 percobaan awal bentuknya tidak bisa rapi. Setelah bisa jadi, kemudian dia memposting di media sosial.

“Dari postingan saya itu, akhirnya teman-teman ada yang tahu dan pesan. Sementara hanya teman-teman yang pesan, mungkin karena kasian dengan saya,” jelasnya kepada betanews.id, Kamis (21/5/2020).

Awal mula belajar, satu perahu membutuhkan waktu sekitar dua hari. Sekarang sudah mulai ada peningkatan satu setengah hari selesai. Menurutnya, hal yang paing sulit adalah membuat bodi awal. Selain itu juga bagian atasnya butuh ketelitian karena rumit.

Baca juga : Andalkan Medsos, Kerajinan Batok Kelapa Milik Warga Ngemplak Mendunia

Selain memposting di media sosial, juga bisa menghubungi nomor WA 082135723135. Harga perahu buatan Wawan dijual Rp 70 ribu hingga Rp 80 ribu. Dia juga mengeluhkan, jika miniaturnya masih belum banyak yang membeli. Dalam sepekan mendapat uang Rp 50 ribu dia sudah bersyukur.

“Meski ini masih belum apa-apa, tapi saya berharap bisa sukses dan menjadi produsen kerajinan. Saya ingin membuka lapangan kerja. Karena pemicu kejahatan biasanya masalah perekonomian seperti saya dulu,” harapnya.

Editor : Kholistiono

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
146,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER