BETANEWS.ID, KUDUS – Toko barang bekas Putra Kudus yang berada di tepi Jalan Cut Nyak Dien, Desa Jepang Pakis, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus tampak penuh sesak dengan barang. Dari perabot rumah tangga hingga barang elektronik ada di tempat tersebut. Namun dari aneka barang tersebut tak tampak satu pun televisi Light Emitting Diode (LED) yang diklaim paling dicari, sehingga sering kehabisan stok.
Chafi, selaku pemilik toko barang bekas Putra Kudus mengakui, jika televisi LED memang paling dicari di tokonya. Saking larisnya, dirinya sering kehabisan stok. Biasanya, baru datang televisi LED itu, pasti ada yang laku dan langsung ludes di hari berikutnya.

“Lihat sendiri kan, di sini tidak terlihat televisi LED, soalnya itu barang sangat diminati. Saya juga berharap dapat kiriman televisi LED biar bisa saya jual lagi. Soalnya, lagi banyak yang nyari ini,” ungkap Chafi kepada betanews.id
Pria warga Kelurahan Wergu Kulon itu mengungkapkan, untuk mendapatkan televisi LED, dirinya kerja sama dengan temannya. Menurutnya, temannya tersebut sering ikut lelang di sebuah perusahaan untuk mendapatkan puluhan televisi LED. Dari temannya itulah kemudian membeli beberapa unit untuk dijual di tokonya.
Dia mengaku, menjual televisi LED mulai Rp 600 ribu sampai Rp 1,5 juta per unit, harga tergantung inchi nya. Selain televisi, lanjutnya, banyak barang elektronik lainnya yang diminati, misalnya, kulkas, mesin cuci, air conditioner (AC) serta pompa air. Menurutnya, barang – barang elektronik bekas di tokonya itu sangat murah. Harganya paling sekitar seperempat dari harga baru.
“Ada lagi barang yang laris di toko saya yaitu, etalase, lemari pakaian, meja kursi kantor dan sofa bekas,” ujarnya.
Pria yang sudah dikaruniai dua anak itu menuturkan, toko barang bekas Putra Kudus itu bisa dibilang paling lengkap se-Kota Kretek. Karena semua tersedia di tokonya, dari pakaian, perabotan rumah tangga, perabotan kantor, barang elektronik, barang bangunan, onderdil kendaraan, dan lainnya.
Bahkan sekarang, lanjutnya, dia harus menyewa lahan lagi untuk menampung aneka barang bekas dagangannya. Karena menurutnya, lahan yang ada sudah tidak muat menampung barang bekas yang baru datang.
“Di tempat baru itu, sekarang juga sudah penuh dengan aneka barang bekas. Pokoknya toko saya ini tempat barang bekas paling lengkap di Kudus,” ungkapnya.
Menurutnya, saking lengkapnya, tokonya tersebut sudah dikenal banyak orang. Pelanggan tidak datang dari Kudus saja, melainkan juga ada yang dari Jepara, Demak, Purwodadi hingga Blora.
“Aku bersyukur toko barang bekas Putra Kudus sudah dikenal banyak orang. Setiap hari ada saja yang datang untuk jual dan beli barang bekas. Dari transaksi itu, saya bisa meraup omzet sekitar Rp 15 juta sebulan,” kata Chafi.
Editor : Kholistiono