BETANEWS.ID, KUDUS – Sejumlah kepala barongsai tampak di ruang samping sebuah rumah di Desa Loram Kulon, RT 01 RW 02, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. Seorang pria terlihat sedang melakukan proses pelukisan kepala barongsai. Dia adalah Alvis Rezando (22), pria yang akarab disapa Alvis itu berbagi cerita kepada betanews.id tentang pengalaman membuat barongsai.

Sejak masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) kelas dua, dia sudah mulai belajar membuat barongsai. Dari kecil, Alvis memang suka dengan pertunjukan barongsai, hingga akhirnya dia penasaran untuk membuatnya. Dia belajar secara atodidak dari melihat tutorial di Youtube.
Awalnya dia masih kesulitan karena tutorial yang dilihat tidak lengkap. Selama tiga tahun Alvis membuat hasilnya belum maksimal dan belum layak untuk dijual. Untuk bagian kedipan mata barongsai dia mengaku bisa tahu melalui mimpi.
“Waktu dulu kan masih kecil, dan saya sangat penasaran. Saya coba-coba terus dan gagal, mungkin karena saya kepikiran jadi terbawa mimpi. Di mimpi itu saya seperti ditunjukkan cara membuat kedipan mata barongsai, saya praktikkan dan ternyata bisa,” terangnya, Senin (24/2/2020) pagi.
Alvis bisa membuat barongsai yang siap dijual mulai sekolah menengah atas (SMA). Menurutnya, bagian paling sulit adalah membuat rangka. Selain rumit, rangka juga berpengaruh pada ekspresi barongsai. Ekspresi harus menyesuaikan cerita yang akan dibawakan, bisa terlihat senang atau sedih.
“Karena saya membuat barongsai yang biasa digunakan untuk lomba, jadi sangat penting untuk menunjukkan ekspresinya. Saya bisa membuat rangka, karena waktu itu saya disuruh memperbaiki barongsai yang rusak. Kemudian saya cari tahu bentuk rangkanya dan saya praktikkan,” pungkasnya.
Editor : Kholistiono