BETANEWS.ID,KUDUS – Seorang pria mengenakan kaus putih tampak membersihkan tumpukan ornamen yang ada di depan sebuah rumah. Dia yakni Suparman (60), pemilik usaha produksi ornamen, warga Desa Karangmalang RT 02 RW 06, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus. Sambil membersihkan ornamen dengan kuas, pria yang akrap disapa Parman itu berbagi cerita kepada betanews.id tentang usahanya.
Sebelum memproduksi ornamen rumah, dia membuat gypsun sejak tahun 1995 hingga 2015. Karena persaingan pasar mulai ketat, akhirnya Parman banting setir beralih ke produksi ornamen rumah. Saat awal produksi, pesaingnya belum banyak. Tetapi saat ini sudah banyak yang produksi ornamen rumah, sehingga persaingan pasar juga mulai ketat.
“Sebelumnya saya memproduksi gypsun mulai tahun 1995, dan pada 2015 lalu saya sudah merasa kalah bersaing dalam penjualan, sehingga banting setir ganti produksi ornamen. Sekarang juga sudah mulai banyak yang produksi ornamen, tapi saya tetap yakin mampu bersaing,” ujarnya.
Dalam menghadapi persaingan pasar, dia terus menjaga kualitas ornamennya dengan menggunakan bahan yang bagus. Seperti pasir, Parman tetap memilih Pasir Muntilan yang lebih tahan lama. Menurutnya, Pasir Muntilan lebih bagus dan awet jika dibandingkan pasir yang lain.
Ornamen yang dia produksi, rata-rata adalah pesanan dengan jumlah minimal 100 biji. Untuk harga ornamen buatannya, kisaran mulai Rp 5 ribu hingga Rp 12.500, tergantung ukuran. Saat ini, produk ornamen Parman dipasarkan ke daerah sekitar Karesidenan Pati, Demak dan Semarang.
Sedangkan, karyawan tetap di tempat Parman ada empat orang. Tetapi, jika ada banyak pesanan dia menambah karyawan lagi. Garansi yang berlaku hanya garansi pengiriman saja, yakni dia hanya bertanggungjawab mengirim barang dengan utuh tanpa kerusakan. “Kalau biaya jasa pengiriman saya menyesuaikan jaraknya. Saya juga memberi garansi pengiriman, jika ada kerusakan saat proses pengiriman nanti saya ganti,” jelasnya.
Editor : Kholistiono