SEPUTARKUDUS.COM, KRANDON – Alat berat back hoe tampak berada di lahan pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Tasywiquth Thullab Salafiyyah (TBS) Kudus, Jalan KH M Arwani, Desa Krandon Kecamatan Kota, Kudus, Minggu (17/9/2017). Di depan alat berat tersebut terlihat sudah tertancap patok kayu dengan beberapa cangkul yang akan digunakan untuk menandai dimulainya pembangunan gedung sekolahan.
Tampak beberapa pimpinan Yayasan TBS Kudus, di antaranya KH Choirudzyat Tadjussyarof, KH M Arifin Fanani, KH Hasan Fauzi dan KH Musthofa Imron terlihat duduk beralaskan tikar. Mereka melakukan doa, setelah itu memulai proses peletakan batu pertama pembangunan sekolah tersebut.
KH Choirudzyat Tadjussyarof dengan dibantu seorang panitia pembangunan berjalan menuju tempat tak jauh dari alat berat. Dia terlihat mengayunkan cangkul ke tanah sebanyak tiga kali. Selanjutnya, sejumlahĀ masyayikhĀ TBS melakukan hal yang sama.
Menurut Kepala Yayasan Madrasah TBS Kudus KH Choirudzyat Tadjussyarof, tanah yang digunakan untuk gedung PAUD TBS bukan tanah wakaf. Tanah itu dibeli Yayasan TBS. Ā Dia menceritakan, tanah yang digunakan untuk membangun gedung PAUD merupakan tanah yang tidak laku, bahkan harganya murah.
āSaya jelaskan tanah ini bukan tanah wakaf melainkan tanah pembelian. Mau diwariskan bisa, dijual juga bisa. Namun jika tanah wakaf tidak bisa diapa-apakan. Hanya bisa dimanfaatkan,ā jelasnya dengan Bahasa Jawa.
Sementara itu, Ketua Pembangunan Muhammad Jamaluddin menuturkan, pembangunan gedung PAUD tersebut diperkirakan membutuhkan biaya Rp 865 juta. Pembangunan gedung diperkirakan selesai Februari 2018 mendatang. Menurutnya, setelah pembangunan selesai, pihaknya akan segera membuka pendaftaran peserta didik.
“Februari 2018 sudah jadi. Nanti kami langsung membuka pendaftaran untuk peserta didik baru,” ungkapnya selepas kegiatan peletakan batu pertama tersebut.
Dia menjelaskan, di atas tanah seluas 288 meter persegi itu akan dibangun gedung dua lantai di bangunan depan dan satu lantai di bagian belakang. Setiap kelas akan dibuat ukuran 7×6 meter, dan akan ada tujuh kelas. āUntuk pembukaan pertama kapasitas kelas yang kami miliki hanya 80 siswa putra dan putri,ā tambahnya.
Jamal melanjutkan, dari kelas yang dibangun nantinya akan dibagi menjadi kelas Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-kanak (TK). KB untuk anak usia dua sampai empat tahun dan TK usia lima sampai enam tahun. Untuk KB setiap kelas akan ada sembilan siswa dan TK 20 siswa.
Pihaknya juga mengaku sudah menyiapkan tenaga didik yang sesuai dengan keilmuannya. āTujuan kami mendirian PAUD TBS yakni memberikan pemahaman dan pengenalan aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah dan akhlaq Islami lebih dini kepada anak. Selain itu juga memberikan keterampilan dasar yang perlu dikuasai oleh anak dengan cara yang menyenangkan,ā terangnya.