31 C
Kudus
Jumat, Maret 29, 2024

Mukhlisin Dikejar-Kejar Usai Memberi Sedekah pada Seorang Pengemis di Menara

SEPUTARKUDUS.COM, MENARA – Puluhan peziarah terlihat berbondong-bondong berjalan melewati sisi timur Menara Kudus. Mereka melewati sejumlah pedagang dan beberapa becak yang diparkir. Selain itu, peziarah juga menjumpai sejumlah pengemis yang berada di sepanjang jalan menuju Makam Sunan Kudus. Tak hanya itu, beberapa anak kecil juga tampak meminta-minta di dalam kawasan parkir depan Tajug.

Mukhsin (29), adalah satu di antara peziarah yang datang dari Gombong, Kebumen. Dia datang bersama 65 orang dari desanya. Dia mengaku terganggu dengan keberadaan para pengemis. Hal tersebut diungkapkannya kepada Seputarkudus.com, setelah dirinya selesai berziarah dari Makam Sunan Kudus.

Bahkan, kata Mukhlisin, dia mengaku sempat dikejar beberapa pengemis. Hal tersebut bermula saat dirinya memberikan uang kepada seorang pengemis. Karena diketahui pengemis lain, mereka kemudian mengejarnya untuk meminta uang. “Terganggunya kalau ngasih satu, semua temannya minta semua. Misal satu orang dikasih Rp 1.000, semua (pengemis) minta, kan repot juga,” ungkapnya saat ditemui di komplek Menara Kudus, beberapa waktu lalu.

Mukhlisin juga menjumpai pengemis yang berada di kawasan Menara Kudus meminta uang lebih dari satu kali. Menurutnya, setiap ada peziarah yang lewat di depannya langsung dimintai sedekah. Jika tidak diberi, ada yang sampai mengejar. Dirinya menyakini, para pengemis yang berada di Menara Kudus bukan asli warga sekitar. “Pengemis sekarang merantau. Mereka mencari keuntungan,” tambahnya.

Pengemis yang didominasi oleh perempuan dan anak-anak menurut Mukhlisin juga ditemui di beberapa tempat ziarah makam wali lainnya. Menurutnya, di tempat lain pengemis yang datang pun sama berasal dari luar daerah. “Susahnya kalau luar daerah, Satpol PP mengejar dan mereka lari. Namun nanti kembali lagi,” tuturnya.

Setiap tahunnya dirinya mengaku sering melakukan ziarah. Dengan berziarah ke makam-makam wali membuat hatinya merasa tentram setelah menjalani kehidupan sehari-hari. Dengan hati tentram, katanya, akan membuat ibadahnya berjalan lancar dan rezeki terbuka lebar.

Di tempat  terpisah, Humas Yayasan Masjid, Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK) Deni Nur Hakim mengungkapkan, dirinya melarang pengemis untuk masuk di area komplek masjid, Menara dan Makam Sunan Kudus. Begitu juga berlaku dengan para pedagang. Menurutnya, larangan tersebut sudah disepakati oleh semua pengurus YM3SK.

“Kesepakatan dari pengurus yayasan (YM3SK) komplek ,asjid, Menara dan Makam Sunan Kudus tidak sepakat adanya pengemis dan pedagang,” tuturnya.

Menurutnya, hal tersebut akan mengganggu peziarah yang datang untuk beribadah. Dia khawatir, keberadaan pengemis dan pedagang yang berada di komplek masjid, Menara dan Makam Sunan Kudus mengakibatkan buyarnya konsentrasi peziarah yang melakukan ibadah. Apalagi dengan keberadaan pengemis.

“Sebenarnya pengemis itu orang-orang malas. Mereka banyak di luar komplek. Dan itu bukan urusan yayasan lagi, melainkan Pemkab (Pemerintah Kabupaten Kudus),” jelasnya.

Imam Arwindra
Imam Arwindrahttps://betanews.id
Jurnalis Beta Media yang sejak awal ikut terlibat dalam pembentukan Seputarkudus.com, cikal bakal Betanews.id.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
133,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER