31 C
Kudus
Senin, April 28, 2025

Mbah Kesi Rela Kehujanan Demi Los Gratis di Pasar Baru Wergu Wetan

SEPUTARKUDUS.COM, WERGU WETAN – Mendung hitam tebal terlihat di atas Pasar Baru, Kelurahan Wergu Wetan, Kecamatan Kota, Kudus, saat ratusan pedagang menunggu acara peresmian pasar. Namun, peresmian yang akan dilakukan Bupati Kudus Musthofa belum dimuali, hujan turun cukup lebat. Para pedagang berteduh di bawah tratak, namun sebagian lainnya rela menunggu acara dimulai dengan pakaian basah kuyup.

Pedagang Pasar Baru Wergu Wetan kehujanan saat peresmian pasar 2017_4
Pedagang Pasar Baru Wergu Wetan kehujanan saat peresmian pasar. Foto: Imam Arwindra

Tak lama berselang, suara drum band terdengar dari arah timur pasar. Tampak pemain drum band beserta para pedagang berjalan beriringan. Mereka membawa buah-buahan, sapu lidi dan sentir yang kemudian diterima Bupati Kudus. Di antara pedagang yang ikut arak-arakan itu, yakni Kesi. Dia mengaku tak mempersoalkan bajunya basah kuyup, demi Pasar Baru yang akan dia tempati.

-Advertisement-

“Tidak apa-apa hujan-hujan. Alhamdulillah sehat,” tuturnya yang tinggal di Kelurahan Purwosari, Kecamatan Kota, Kudus, Minggu (9/4/2017) sore.

Mbah Kesi, begitu dia akrab disapa, mengaku sudah 20 tahun berjualan ikan di Pasar Wergu yang lama di Jalan Johar. Menurutnya saat berdagang di pasar yang lama, dagangannya laris. Dirinya berharap los nomor 261 yang akan ditempati di Pasar Baru bisa ramai seperti di Pasar Wergu. “Semoga laris, rezekinya banyak, dan selalu diberikan kesehatan lahir batin,” tuturnya yang sudah memiliki tujuh anak tersebut.

Hal senada juga diungkapkan pedagang Pasar Baru lainnya, Umi Rihana Rokhayati. Dia juga berharap los nomor 41 yang akan dia tempati laris seperti di Pasar Wergu. Dia mengaku berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Kudus sudah memberi tempat yang bagus dan bersih untuk berjualan.

“Di Pasar Wergu (yang lama) tempatnya kurang bersih karena memang pasar tradisional dan bekas stasiun. Pasar Baru ini tempatnya bagus dan tentunya lebih nyaman,” tuturnya.

Kepala Dinas Perdagangan Kudus Sudiharti mengungkapkan, terdapat 360 los dan 190 kios yang tersedia di Pasar Baru. Menurutnya, pembangunan pasar tersebut menghabiskan biaya sebesar Rp 37 miliar. Untuk pedagang sepeda, mebel dan burung nantinya juga akan dibuatkan tempat di Pasar Baru.

“Pedagang sepeda, mebel dan burung nanti juga akan ditampung. Namun menunggu dianggarkan di tahun mendatang,” jelasnya.

Alasan utama pedagang Pasar Wergu dipindahkan, menurut Sudiharti, karena biaya sewa di pasar yang lama kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) semakin mahal. Dalam setahun Pemerintah Kabupaten Kudus mengeluarkan biaya Rp 850 juta untuk sewa lahan. Padahal pendapatan Pasar Wergu setiap tahun hanya Rp 125 juta saja.

“Akhirnya kami buatkan Pasar Baru. Di tempat milik Pemkab (Kudus) sendiri. Harapan kami Pasar Baru ini menjadi pasar induk di Kudus,” tambahnya.

Bupati Kudus Musthofa yang datang untuk meresmikan Pasar Baru menuturkan, warga yang menempati los maupun kios tidak dipungut biaya. Dirinya mengungkapkan, setiap bulan para pedagang hanya diminta iuran restribusi saja. Musthofa berpesan agar kondisi pasar dijaga dan dirawat dengan baik.

“Saya titip pasar kepada jenengan. Mohon untuk dijaga dan dirawat dengan baik. Nanti setiap pagi saya pasti akan lewat depan pasar,” tuturnya Musthofa kepada pedagang dalam sambutannya.

Bupati yang sudah dua periode memimpin Kudus tersebut juga meminta pedagang untuk menutup keran air saat pasar tutup. Meski diberikan gratis, para pedagang juga harus bisa berhemat. Mustofa juga menjanjikan, dalam waktu dekat ini jalan di depan Pasar Baru akan diberi penerangan.  Pe“Saya itu ingin pasar ini 24 jam nonstop. Mulai dari berjualan sayur, beras dan lainnya,” tambahnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER