SEPUTARKUDUS.COM, KRAMAT – Sejumlah polisi terlihat berbaris di halaman Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Kudus. Di depan, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kudus AKBP Andy Rifa’i, memberikan arahan saat kegiatan gelar pasukan Operasi Simpatik 2017. Sementara itu, beberapa kendaraan pendukung operasi terlihat terparkir di halaman.

Dalam Operasi Simpatik 2017, Kepala Unit (Kanit) Pendidikan dan Rekayasa (Dikyasa) Satlantas Polres Kudus Iptu Ngatmin menuturkan, Operasi Simpatik akan dilaksanakan dari tanggal 1 Maret 2017 hingga berakhir 21 Maret 2017. Menurutnya, operasi tahunan tersebut tidak hanya dilaksanakan di Kudus saja, melainkan di seluruh Indonesia. Di Kudus, Polres akan melakukan operasi hanya di Kecamatan Kota dan Jati saja.
Baca juga: Mulai Rabu Besok, Polres Kudus Akan Lakukan Oprasi Simpatik
“Target oprasi tahun ini hanya di (kecamatan) Kota dan Jati saja,” ungkapnya saat ditemui di kantor Sat Lantas Polres Kudus, Rabu (1/3/2017).
Ngatmin menjelaskan, hasil evaluasi tahun 2016, Kecamatan Kota dan Jati menduduki peringkat tertinggi kecelakaan lalu lintas di Kudus. Dengan berpedoman hasil tersebut, pihaknya akan fokus melaksanakan Operasi Simpatik tahun 2017 di Kota dan Jati. Menurutnya, sasaran operasi lebih kepada pengendara motor yang tidak memiliki kelengkapan berkendara. Selain itu, pihaknya juga akan memberikan peringatan kepada pengendara yang melawan jalur searah. “Oprasi ini tidak ada tilang, lebih mengedepankan teguran,” tambahnya.
Meski begitu, katanya, jika nantinya ada anggota polisi lalu lintas yang melakukan penilangan, menurutnya anggota tersebut melakukan fungsi yang berbeda di luar Operasi Simpatik. Dijelaskan, dalam surat perintah tugas Operasi Simpatik terdapat 58 anggota polisi dari unsur Sat Lantas, Satuan Pembinaan Masyarakat (Sat Binmas), Intelijen, Reserse dan Samapta Bhayangkara (Sabhara). Menurutnya, di luar itu akan menjalankan tugas dan fungsi seperti hari-hari biasa.
“Memang benar Operasi Simpatik tidak ada penilangan, lebih mengedepankan simpatik dan teguran. Namun di luar anggota yang tertera dalam surat perintah tugas boleh melakukan penilangan,” terangnya.
Selain melakukan pembinaan di jalan, dalam Operasi Simpatik juga menyasar ke sekolah-sekolah untuk melakukan sosialisasi berkendara yang baik. Selain itu, nanti juga akan diselenggarakan lomba-lomba, di antaranya lomba mewarnai dan lomba senam lantas yang akan dilakukan oleh polisi cilik.
Menurutnya, polisi cilik tersebut berasal dari siswa SD yang ada di Kudus. Setiap SD akan mengirim 10 siswanya untuk menjadi polisi cilik. “Tujuan adanya Operasi Simpatik untuk mengurangi fatalitas laka lantas supaya turun. Atau bahkan tidak ada,” tuturnya.