SEPUTARKUDUS.COM, STAIN – Empat narasumber duduk di depan puluhan mahasiswa membedah buku “Mitologi Ritual Budaya Kaki Muria karya Lembaga Pers Mahasiswa” yang diterbitkan (LPM) Paradigma STAIN Kudus. Buku bersampul hitam bergambar tumpeng yang mengungkap sejumlah ritual kebudayaan itu diulas cukup lengkap. Pemimpin Redaksi Paradigma STAIN Kudus Muhammad Farid menjelaskan, dana untuk menerbitkan buku tersebut bersumber dari iuaran anggota LPM Paradigma, dan dana dari kampus.

Kepada Seputarkudus.com Arif menjelaskan, Dia buku berisi 210 halaman tersebut mulai dibuat tahun 2016 dan cetakan pertama pada Januari 2017. Menurutnya, pada cetakan pertama pihaknya mencetak sejumlah 300 buku yang dicetak Parist Paradigm Institute. Biaya cetak buku tersebut bersumber iuran anggota Paradigma. “Jumlah anggota LPM ada 40 orang. Biaya cetak buku dari iuran dan beberapa ada tambahan dari kampus,” terangnya yang masih kuliah di Jurusan Manajemen Syariah STAIN Kudus.
Baca juga: Musthofa Kaget Mahasiswa STAIN Kudus Bisa Susun Buku ‘Mitologi Ritual Budaya Kaki Muria’
Buku tersebut dibedah pada acara Haflah Ilmiah 3 di GOR Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus, Kamis (2/3/2017) Empat narasumber yang memberikan tanggapan tentang isi buku tersebut antara lain Dosen STAIN Kudus Nur Said Wakil Ketua I STAIN Kudus Saekan Muchith, sejarahwan Kudus Edy Supratno dan Bupati Kudus Musthofa.
Farid menjelaskan, buku tersebut berisi tentang kebudayaan dan tradisi yang selama ini dilakukan masyarakat di sekitar Pegunungan Muria. Dirinya beralasan, munculnya ide untuk menyusun buku tersebut, berawal dari keinginanan anggota Paradigma membukukan karya dari rubrik budaya di majalah Paradigma.
Selain itu, kata Farid, LPM Paradigma ingin menerbitkan buku karena pihaknya bergerak di jalur literasi. Bagi dirinya dan anggota Paradigma, ada yang kurang jika tidak menerbitkan karya buku. “Kami bergerak di jalur literasi, rasanya ada yang kurang jika tidak menerbitkan buku ini,” ungkapnya saat ditemui saat berlangsungnya kegiatan bedah buku.
Farid menuturkan, buku yang dibuat berisi kumpulan tulisan yang pernah diterbitkan Majalah Paradigma dari tahun 2005 hingga 2016. Menurutnya, kumpulan tulisan tersebut berada pada rubrik budaya. Karena berkaitan erat dengan ritual budaya dan mitos yang masih dilakukan di sekitar Pegunungan Muria, akhirnya dikumpulkanlah tulisan tersebut menjadi sebuah buku supaya tidak hilang. “Ada 34 penulis dalam buku yang diterbitkan ini,” tambahnya.
Dalam buku tersebut, Farid juga menjelaskan, terdapat tiga bagian isi. Bagian pertama tentang mitos dan tradisi di kaki Muria dengan 15 tulisan. Selanjutnya, bagian kedua tentang tokoh, tempat dan benda mistik dengan Sembilan tulisan. Terakhir, nalar dan ekspresi ritual budaya dengan 12 tulisan. Rencananya buku tersebut akan dijual secara umum dengan harga Rp 30 ribu.
“Buku ini semoga mendapat apresiasi dari masyarakat. Ritual yang dirasa menjijikkan, terlebih dengan adanya mitos, masih pantas kita hargai dan tentunya bisa diambil nilai-nilai hikmah dan moralnya,” tuturnya.