SEPUTARKUDUS.COM, MLATI NOROWITO – Di tepi timur Jalan Hos Cokroaminoto, Kelurahan Mlati Norowito, Kecamatan Kota, Kudus, terlihat sebuah kios. Di dalam kios tampak dua orang sibuk dengan mesin jahitnya. Terlihat juga ada beberapa orang datang membawa celana lipatan ke tempat tersebut. Dengan ramah penjahit yang mengenakan kaus berwarna putih menanyakan bagian celana tersebut yang perlu diperbaiki. Pria tersebut bernama Taufik Aditya (28), pemilik usaha permak celana jeans.



Di sela aktivitasnya itu pria yang akrab disapa Adi itu sudi berbagi kisah kepada seputarkudus.com. Dia mengatakan, mulai membuka usaha permak jeans di Kudus sejak tahun 2010. Menurutnya usaha yang dirintis enam tahun lalu itu sekarang memiliki banyak pelanggan. Dengan berbekal kualitas hasil reparasi serta mau menerima komplain dari pelanggan, Adi berani bersaing dengan para pemilik usaha jasa permak jeans lainya.
“Untuk bersaing dengan pemilik usaha jasa permak jeans lainya di Kudus, aku memang mengandalkan kualitas hasil reparasi. Selain itu, aku juga menerima komplain dari para pelanggan, jika ada para pelangganku saat mempermak pakainya di tempatku, dan saat pakaian tersebut diambil lalu mereka tidak cocok dengan hasil karyaku, maka aku sanggup memperbaikinya dan tidak aku pungut biaya lagi, alias geratis,” ujar Adi sambil menggunting sisa benang.
Pria yang berasal dari Lampung itu mengatakan, sebelum membuka usaha permak jeans di Kudus, dia mengaku terlebih dulu belajar sekaligus kerja selama tiga tahun di sebuah konveksi di Jakarta. Setelah mahir dan memiliki modal dia mengaku diajak oleh temanya untuk hijrah ke Kudus,. Karena menurut temanya di Kudus pada tahun tersebut persaingan usaha permak jeans tidaklah seketat di Jakarta.
Karena tertarik dengan tawaran temanya tersebut, Adi lalu datang ke Kota kretek dan membuka usaha permak jeans dengan modal Rp 15 juta. Uang tersebut kata dia, untuk mengontrak tempat buat usaha, serta untuk membeli mesin obras. Karena menurutnya, dia dari Jakarta sudah membawa mesin jahit hingga tidak perlu membeli lagi mesin untuk menyulam benang tersebut.
“Aku mendirikan usaha permak jeans di Kudus tanpa merepotkan orang tuaku. Total modal tersebut pyur hasil jerih payahku selama kerja di Jakarta. Modal tersebut sesampai di Kudus, selain aku gunakan menyewa tempat dan membeli mesin obras, sisanya aku gunakan untuk persediaan makan. Karena aku tahu susahnya orang saat lagi merintis usaha,” ujar Adi.
Adi menuturkan, selain permak jeans, dia mengaku juga bisa mereparasi berbagai macam pakaian, diantaranya, kecilin celana jeans, kecilin celana katun, kecilin jaket, kecilin kaus, kecilin baju, kecilin dan besari pinggan celana, dan ganti resleting. Untuk harga dia mematok tarif mulai Rp 10 ribu sampai Rp 40 ribu per pcs.
“Untuk harga menurut orang, ditempatku ini katanya lebih mahal dari tempat lainya. Namun dengan kualitas hasil reparasi serta pelayanan yang aku berikan, kini aku memiliki banyak pelanggan. Bahkan aku bersama adiku tidak pernah sepi order,” ujar Adi yang mengaku usahanya tersebut buka setiap hari dan dia kerja dari pukul 09:00 WIB sampai 21:00 WIB