SEPUTARKUDUS.COM, GETAS PEJATEN – Di Jalan Agus Salim Kudus, Desa Getas Pejaten, Kecamatan Jati, Kudus, terlihat sejumlah deretan ruko yang menjajakan berbagai aneka usaha. Tampak di satu ruko, seorang pria mengenakan kaus putih, sedang duduk sambil memandangi layar handphone. Pria tersebut yakni Nor Mohammad Fadil (20), pria asal Semarang, sekaligus pemilik usaha Beselling ACC 2, yang melayani penjualan grosir aksesoris handphone.
Sembari menunggu calon pembeli datang, Fadil sudi berbagi cerita kepada Seputarkudus.com tentang awal mula membuka usaha di Kudus. Dia mengatakan mulai berjualan sejumlah aksesoris di Kudus lebih dari satu setengah tahun, terhitung sejak pertengahan bulan 2015. Pada saat awal pemasaran, dia sempat merasakan sulitnya mendapat pelanggan, bahkan pembeli.
“Mengawali usaha pasti ada kendala dalam pemasaran. Apalagi saya orang baru, saya harus tahu kondisi pasar di Kudus seperti apa biar bisa bersaing. Pemasaran saya secara langsung, jadi saya menawarkan beberapa produk kepada sejumlah konter. Awal-awal ya kesulitan, banyak yang menolak dibanding yang bersedia. Tapi kalau sekarang, saya tinggal menunggu pelanggan datang. Kalau tidak ya saya yang mengirimkan barangnya,” ungkap Fadil.
Pria yang mengaku anak pertama dari tiga bersaudara, ini menjelaskan, selain melakukan pemasaran secara langsung, dia juga melakukan pemasaran melalui media online. Dia memasarkan produknya melalui Fecebook, Instagram, situs maupun melalui penjualan di OLX. Kini dia memiliki pelanggan dari Kudus, Pati, Demak, dan ada juga yang dari Jepara. “Tapi yang paling dominan memang dari Kudus dan Jepara,” ujar Fadil.
Dia mengungkapkan, memilih membuka usaha di Kudus karena perkembangan pasar aksesoris handphone sangat bagus. Menurutnya, lokasi Kudus yang strategis dekat dengan wilayah lain, membuat usaha yang dia bidangi banyak diminati konsumen. “Kudus sangat strategis, peminatnya juga banyak, jadi tidak heran kalau perkembangan pasarnya bagus,” ungkap Fadil.
Sejumlah aksesoris yang dia jual, di dapatkan langsung dari distributor yang berada di Jakarta. Untuk aksesoris yang paling banyak terjual, meliputi power bank, memory card (MMC), maupun kabel data. Sedangkan penjualan, dalam jangka waktu satu bulan, dia mengaku mampu menjual tidak kurang dari 500 unit aksesoris per bulan. “Allhamdulilah, tetap disyukuri saja,” tambahnya.