SEPUTARKUDUS.COM, JURANG – Jembatan gantung terlihat bergerak-gerak terhembus angin di atas aliran Sungai Gelis Dukuh Karangrejo, Desa Jurang, Kecamatan Gebog, Kudus. Jembatan dengan panjang 35 meter di atas ketinggian 18 meter tersebut berbahan kawat baja dengan papan kayu di atasnya. Beberapa bambu juga terlihat diikatkan di setiap ujung jembatan untuk pegangan para penyeberang yang melintasi jembatan.

Jembatan yang membelah aliran sungai Gelis tersebut, menurut warga Desa Jurang Cahyaningtyas (21), sering didatangi para remaja dari luar desa. Mereka ingin berkunjung dan sekaligus berselfie, karena pemandangannya yang indah serta terlihat ekstrem. Dia mengakui saat melewati jembatan gantung merasa merinding dan kedua kakinya gemetar. “Tinggi banget, rasanya merinding,” ungkapnya saat berada di jembatan gantung, beberapa hari lalu.
Menurutnya, saat musim hujan dirinya tidak berani melewati jembatan tersebut. Dirinya takut karena kayu yang digunakan untuk pijakan licin. Tiyas, sapaan Cahyaningtyas melanjutkan, diakui memang tempat tersebut cukup ramai dibicarakan di media sosial, terutama di Instagram. Banyak foto-foto yang diunggah. Dan hasilnya pun memang mengagumkan. “Foto sama aslinya lebih bagus fotonya,” tuturnya yang juga aktif di organisasi Karang Taruna Desa Jurang.
Rudi Setiawan (30) yang juga pengurus Karang Taruna Desa Jurang menuturkan, bersama pemuda Desa Jurang dirinya ingin mengelola tempat tersebut menjadi tempat pariwisata khas Desa Jurang. Menurutnya, tempat tersebut cukup indah namun dari segi keamanan sangatlah kurang. “Jembatan gantung tersebut sering sekali dikunjungi orang. Dan itu artinya potensi menjadi tempat pariwisata sangat bagus,” tambahnya.
Selain itu dia mengungkapkan, selain jembatan gantung pihaknya juga ingin membuat wisata sungai. Rudi menamainya Susur Sungai. Menurutnya, Desa Jurang dilewati jalur aliran sungai Kaligelis. Potensi tersebut sangat bagus untuk pariwisata Desa Jurang. Dia menjelaskan, jalur yang akan dilalui nanti dari Dukuh Sungging hingga Jembatan Gringging atau bisa sampai Bendungan Karang Gayam. “Kira-kira jaraknya nanti sekitar dua meter,” terangnya.
Miftahul Huda Kepala Desa Jurang yang ditemui Seputarkudus.com di kantornya mengungkapkan, dirinya sepakat dengan usulan yang dibuat Karang Taruna. Dia mengaku akan mendukung penuh asal ditata dengan baik. Menurunya, jika progam Susur Sungai tersebut berjalan dengan baik, otomatis sampah-sampah yang berada di sungai pun akan bersih. “Silahkan ditata dengan baik,” tuturnya.
Miftahul Huda juga menuturkan jembatan gantung yang berada di Dukuh Karang Rejo Rt 2, Rw 2 tersebut akan diganti dengan yang baru. Menurutnya jembatan tersebut kondisinya sudah menghawatirkan. Pihaknya akan membangun jembatan gantung serupa namun dengan konstruksi yang lebih kuat dan keamanan yang lebih baik. Dia mengaku sudah menganggarkan sekitar Rp 28 juta dan akan langsung diselesaikan di tahun 2017. “Tahun 2017 akan jadi,” tambahnya.