SEPUTAR KUDUS.COM, JATI WETAN – Seorang perempuan duduk di atas tikar terlihat mengobrol dengan sejumlah warga lain di posko pengungsian Balai Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kudus. Dia juga terlihat bercanda dengan beberapa anak kecil yang sedang bermain di dekatnya. Perempuan itu bernama Rubaiah (59), warga Dukuh Tanggulangin, Desa Jati Wetan. Bersama warga yang lain, dirinya terpaksa mengungsi karena rumahnya terendam banjir.
Kepada Seputarkudus.com dia mengungkapkan, dirinya sudah menyerah untuk bertahan di rumahnya, karena air yang masuk ke dalam rumahnya sudah setinggi paha orang dewasa. Menurutnya, untuk memasak dan tidur, dirinya sudah tidak bisa. Air sudah mulai naik pada Jumat (10/2/2017). “Saya ingin bertahan. Karena air semakin naik, akhirnya saya menyerah dan ikut mengungsi,” tuturnya saat ditemui di Balai Desa Jati Wetan, Sabtu (11/2/2017).
Dia mengatakan, kasur, televisi dan beberapa barang-barang lainnya dititipkan ke tetangga yang mempunyai rumah bertingkat. Menurut Rubaiah, banyak dari tetangganya masih bertahan di rumah mereka. Karenakan mereka memiliki rumah bertingkat yang aman dari jangkauan air. “Kalau saya ya harus mengungsi biar tidak kedinginan,” tambah warga RT 4, RW 3, Dukuh Tanggulangin, Desa Jati Wetan.
Dia memberitahukan, dirinya mengungsi bersama dengan dua anggota keluarganya, suaminya dan anaknya. Menurutnya, selama air belum surut dirinya beserta keluarga akan terus berada di pengungsian. “Alhamdulillah dapat tempat. Di sini (balai desa) fasilitasnya lengkap ada musala, toilet dan kebutuhan makan tercukupi,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Desa Jati Wetan Suyitno (59) menuturkan, ada sejumlah 44 kepala keluarga dengan jumlah keseluruhan warga 130 orang yang berada di pengungsian. Menurutnya, mereka mulai mengungsi sejak hari Jumat (10/2/2017) sekitar pukul 14.00 WIB. Diberitahukan, 100 persen pemukiman tiga dusun di RW 3 tergenang banjir. Rata-rata ketinggian air sekitar sepaha orang dewasa. “Yang sudah ada di sini (pengungsian) 44 kepala keluarga dengan keseluruhan 130 orang. Balita 16 orang, lansia 6 orang dan selebihnya dewasa,” terangnya saat berada di Balai Desa Jati Wetan.
Menurutnya masih banyak warga yang bertahan di rumah-rumah. Suyitno menuturkan, dirinya sudah menyiapkan satu perahu karet yang dipinjamkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus untuk memonitor kondisi pemukiman yang tergenang air. “Jika air tidak surut, kemungkinan pengungsi akan bertambah,” tambahnya.