SEPUTARKUDUS.COM MLATI KIDUL – Puluhan pemuda berkumpul dengan motor Yamaha Vixion tampak berjajar rapi di dekat lampu merah Jalan Patimura, Desa Mlati Kidul, Kota, Kudus. Sebagian besar motor menggunakan velg jari-jari. Satu di antara pemuda tersebut, yakni Khaniful Abror (23). Dia mengatakan, mereka tergabung dalam Vixion Jari-jari Comunity Kudus (V-Jack). Malam itu mereka baru saja berkeliling Kudus untuk menyapa komunitas motor yang lain.

Ipung, begitu  Khaniful Abror biasa disapa, sudi berbagi cerita kepada Seputarkudus.com tentang komunitasnya tersebut. Dia mengatakan, V-Jack selalu rutin melakukan pertemua setiap malam Minggu pukul 21.00 WIB hingga 23.00 WIB. Usai kumpul dan diskusi mereka konvoi keliling Kudus untuk menyapa sesama komunitas motor.
“Biasanya kami kumpul di depan SMPN 3 Kudus, mulai pukul 21.00 WIB hingga 23.00 WIB. Kemudian kami konvoi keliling Kudus untuk menyapa sesama komunitas motor. Karena motor memang kami jadikan alat untuk jembatan persaudaraan,” terang warga Desa Kajar, Trangkil Pati itu.
Dia menjelaskan, komunitas V-Jack terbentuk berawal dari grup di Facebook (FB). Seringnya komunikasi melalui grup maya tersebut, kemudian digagas untuk berkumpul. Nama awal komunitas yang tersebut, Virus. Karena sudah mendapat kesan negatif, kemudian mereka mengganti nama menjadi V-Jack. Setelah berganti nama, kemudian mereka membuat aturan agar tidak terlalu bebas dan terkesan negatif.
“Sebelum ganti nama kami bertemu pengurus klub motor Kudus, Bang Ali, yang dipercaya Polres Kudus untuk membawahi semua klub motor di Kudus. Setelah itu kami diberi masukan untuk mengganti nama, tetapi kami tetap dengan karakter motor Vixion jari-jari yang menjadi ciri khas,” ungkap Ipung.
Nama Virus, kata Ipung, hanya bertahan hingga April 2015. Kemudian mereka menyepakati ulang tahun V-Jack pada bulan tersebut, dan berencana akan membuat perayaan ulang tahun kedua pada bulan April 2017. Ipung mengaku akan membuat even kontes motor dan mengundang klub motor lain.
Dia juga menjelaskan syarat untuk gabung V-Jack, motor harus memakai velg jari-jari yang menjadi ciri khas. Selain itu motor juga harus lengkap, menyerahkan identitas diri KTP, dan iuran rutin Rp 5 ribu setiap pekan. “Kalau motor tidak lengkap saat kumpul akan dikenakan denda Rp 5 ribu,” jelasnya.
Uang kas itu, katanya, nantinya akan mereka gunakan untuk perlengkapan komunitas. Misalnya baner, stick lamp, kegiatan sosial, dan untuk anggota yang terkena musibah. Ipung juga menerangkan bahwa V-Jack saat ini sudah legal dan kini memiliki anggota sekitar 50 orang.