SEPUTARKUDUS.COM, JATI WETAN – Puluhan kendaraan roda dua terparkir rapi di jalan masuk Dukuh Barisan dan Perumahan Tanjung Jati Permai Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kudus. Jalan masuk yang disulap menjadi tempat parkir tersebut berada dekat dengan Tugu Laka Lantas di persimpangan Jalan Lingkar Selatan dan jalur Lingkar Kencing. Tempat parkir dadakan tersebut dibuat karena banjir merendam pemukiman warga di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kudus.

Satu di antara warga yang menggunakan parkir dadakan tersebut yakni Sujanah (51). Dia mengatakan, rumahnya di Dukuh Barisan RT 1, RW 3 Desa Jati Wetan terendam banjir. Menurutnya, air sudah masuk ke dalam rumah hingga ketinggian selutut orang dewasa. Karena tidak memungkinkan motornya dibawa ke rumah, Sujananh menitipkan motornya ke pos parkir motor. “Adanya pos tersebut sangat membantu. Motor saya tetap aman karena saya harus keluar untuk bekerja,” ungkapnya saat ditemui Seputarkudus.com, Kamis (9/2/2017).
Dia mengungkapkan, setiap hari dirinya harus berkerja di Djarum menggunakan motor. Jika motornya dibawa ke rumah, dirinya khawatir motornya mogok karena terendam air. Agar motornya bisa digunakan untuk bekerja, Sujanah memarkir sepeda motornya bersama dengan penduduk lainnya. “Ini motor saya,” tambahnya sambil menunjuk motor Honda Supra ketika diminta menunjukkan lokasi motornya.
Sementara itu, Ketua Rt 1 Rw 3 Dukuh Barisan Desa Jati Wetan Bronto (50) menuturkan, terdapat ratusan motor yang terparkir di pos parkir Dukuh Barisan. Warga yang menitipkan motornya yakni warga yang tinggal di Dukuh Barisan dan Perumahan Tanjung Jati Permai. Pos parkir tersebut dibuat sejak pukul 11.00 Rabu malam (8/2/2017). Diceritakan, sebelum itu warga sudah menaruh motornya di musala. Karena ketinggian air terus naik, akhirnya dibuatkanlah parkir motor di daerah yang lebih tinggi. “Daerah sini langganan banjir. Jadi sudah terbiasa tempat ini digunakan untuk parkir,” ungkapnya.
Baca juga: Hujan Tak Kunjung Reda, Tapi Sayang Pompa Air di Tanggulangin Justru Rusak
Menurutnya, di dukuh Barisan ada sekitar 125 kepala keluarga yang rumahnya terendam. Ketinggian air rata-rata sekitar 60 Sentimenter. Di pos parkir yang disediakan dijamin keamanannya. Bronto menjelaskan ada sekitar 15-20 pemuda Karang Taruna yang secara bergantian 24 jam menjaga motor-motor tersebut. Di pos parkir tersebut warga tidak dikenakan biaya sama sekali. Namun biasanya warga secara bergantian mengirimkan makanan untuk para pemuda Karang Taruna. “Untuk mobil sudah keluar. Biasanya dititipkan di rumah-rumah saudaranya,” terangnya.
Kepala Desa Jati Wetan Suyitno (56) menuturkan, terdapat dua pos parkir yang ada di Desa Jati Wetan, yakni di jalan masuk Dukuh Barisan dan Gendok. Pos tersebut digunakan warga untuk menitipkan motornya karena rumah mereka terendam air. Warga akan berjaga 24 jam secara bergantian supaya motor tersebut benar-benar aman. “Itu sudah kebiasaan setiap tahun,” tambahnya.