SEPUTARKUDUS.COM, UMK – Sejumlah siswa terlihat berdiri disamping hidanganan
plasmanan selatan Masjid Darul Ilmi Universitas Muria Kudus (UMK) belum lama ini. Bak koki profesional yang mengenakan pakaian ala chef, mereka melayani peserta
pada sebuah acara. Mereka yakni para siswa SMK Assa’idiyyah 2 Kudus Jurusan Tata Boga.
plasmanan selatan Masjid Darul Ilmi Universitas Muria Kudus (UMK) belum lama ini. Bak koki profesional yang mengenakan pakaian ala chef, mereka melayani peserta
pada sebuah acara. Mereka yakni para siswa SMK Assa’idiyyah 2 Kudus Jurusan Tata Boga.
Siswa SMK Assa’idiyah 2 Kudus Jurusan Tata Boga. Foto: Imam Arwindra |
Naelis Saadah, Wakil Kepala (Waka) Kesiswaan SMK
Assa’idiyyah 2 Kudus menuturkan, kegiatan yang dilakukannya termasuk bagian
dari proses pembelajaran siswa Jurusan Tata Boga. Menurutnya,
mereka tidak hanya belajar akademik, melainkan juga mengolah skill agar teori yang diberikan langsung
dipratikkan.
Assa’idiyyah 2 Kudus menuturkan, kegiatan yang dilakukannya termasuk bagian
dari proses pembelajaran siswa Jurusan Tata Boga. Menurutnya,
mereka tidak hanya belajar akademik, melainkan juga mengolah skill agar teori yang diberikan langsung
dipratikkan.
“Ini siswa kami sedang menyiapkan makanan prasmanan untuk peserta.
Jadi nanti uang yang didapat dari kegiatan akan diberikan kepada siswa dalam
bentuk tabungan,” ungkapnya saat ditemui di selatan Masjid Darul Ilmi UMK.
Dia menjelaskan, tabungan tersebut bisa diambil siswa ketika
sudah lulus. Menurutnya, uang yang didapat dari kegiatan praktik bisa
dipergunakan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi atau membuka usaha kuliner. “Siswa SMK Assa’idiyyah 2 sudah siap untuk terjun di lapangan. Mereka sudah
mampu menyediakan masakan Nusantara ataupun Barat,” terang dia yang
memakai kerudung merah.
sudah lulus. Menurutnya, uang yang didapat dari kegiatan praktik bisa
dipergunakan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi atau membuka usaha kuliner. “Siswa SMK Assa’idiyyah 2 sudah siap untuk terjun di lapangan. Mereka sudah
mampu menyediakan masakan Nusantara ataupun Barat,” terang dia yang
memakai kerudung merah.
Menurut Naelis, pihaknya sedang membuat bisnis center dan
resto. Selain itu pihaknya juga menerima pesanan katering, prasmanan dan kue kering. Proses pemilihan bahan dan pengolahan
semua dilakukan siswa, namun tetap dipantau guru pembimbing. “Ini
saya bersama Bu Diah Farida Sari memantau aktivitas siswa,” ungkapnya
sambil menunjuk perempuan berkrudung ungu.
resto. Selain itu pihaknya juga menerima pesanan katering, prasmanan dan kue kering. Proses pemilihan bahan dan pengolahan
semua dilakukan siswa, namun tetap dipantau guru pembimbing. “Ini
saya bersama Bu Diah Farida Sari memantau aktivitas siswa,” ungkapnya
sambil menunjuk perempuan berkrudung ungu.
Harga yang diberikan bagi pemesan katering menurut Naelis cukup terjangkau, namun pelayanan yang diberikan maksimal. “Untuk
harga pokoknya di bawah jauh Rp 5 juta. Intinya kami mengikuti budget dan jenis makanan
yang diminta,” tambahnya.
harga pokoknya di bawah jauh Rp 5 juta. Intinya kami mengikuti budget dan jenis makanan
yang diminta,” tambahnya.
Kepada Seputarkudus.com Naelis menerangkan, sebenarnya SMK
Assa’idiyyah 2 baru berjalan dua tahun. Jumlah siswa kelas
X sebanyak 34 siswa, dan kelas XI sebanyak 20 siswa. Selain Jurusan Tata Boga,
SMK Assa’idiyyah 2 juga membuka Jurusan Tata Busana. “Kelas X Tata Busana ada 32 siswa dan kelas XI ada 16 siswa,” tambahnya.
Assa’idiyyah 2 baru berjalan dua tahun. Jumlah siswa kelas
X sebanyak 34 siswa, dan kelas XI sebanyak 20 siswa. Selain Jurusan Tata Boga,
SMK Assa’idiyyah 2 juga membuka Jurusan Tata Busana. “Kelas X Tata Busana ada 32 siswa dan kelas XI ada 16 siswa,” tambahnya.