SEPUTARKUDUS.COM, GETAS PEJATEN – Di tepi barat jalan Desa Getas Pejaten, Kecamatan Jati, Kudus, tepatnya di sebelah utara gedung Graha Mustika, terlihat sebuah bangunan semi
permanen. Tampak puluhan keranjang sampah tersusun di satu sudut dalam bangunan
tersebut. Bangunan tersebut milik Nor Santoso (31) pembuat
berbagai macam kerajinan berbahan limbah plastik tali peti kemas.
Santoso membuat kerajinan limbah plastik tali peti kemas di Getas Pejaten, Jati, Kudus. Foto: Rabu Sipan |
menceritakan, awal memulai usahanya membuat berbagai macam kerajinan dari limbah tali peti kemas
sekitar lima tahun lalu, melanjutkan usaha mertuanya.
tahun 2011 saat mertuaku sudah sepuh, usaha ini lalu aku lanjutkan hingga
sekarang,” kata pria yang biasa disapa Nor beberapa waktu lalu.
Nor mengatakan, dari
limbah plastik bekas tali peti kemas tersebut dia bersama lima karyawannya membuat beraneka barang. Itu di antaranya keranjang
tempat sampah, pot bunga, parcel, keranjang motor, pengki, tas belanja serta
meja kursi.
sampah dengan harga sekitar Rp 25 ribu. Sedangkan untuk harga keranjang motor dia jual Rp 170 ribu,
pengki Rp 25 ribu, dan meja kursi dijual
dengan harga Rp 1,7 juta per set.
berbagai macam kerajinan dari limbah tali peti kemas tersebut secara borongan.
Dia juga mengaku sering mendapatkan pesanan keranjang sampah dari beberapa
dinas, balai desa serta beberapa sekolahan di Kabupaten Kudus.
peasanan, setiap hari aku juga tetap membuat berbagai macam bentuk kerajinan
tersebut sebagai setok. Karena ada beberapa pelanggan pemilik toko
maupun pedagang barang kerajinan tersebut yang datang dan membeli secara
borongan,” ungkap Nor.
mendapatkan omzet hingga Rp 8 juta sebulan. Tetapi bila sepi pesanan, Nor hanya mendapatkan omzet sekitar Rp 2 juta
sebulan.
tersebut, Nor mengatakan mendapatkanya tidak hanya dari Kudus tetapi juga dari Jakarta
dan Bandung. Limbah plastik tali peti kemas itu yang dia beli dengan harga Rp 5 ribu per kilogram.